PALTV.CO.ID,- Serangan Israel yang semakin intensif di wilayah perbatasan dengan Hizbullah di Lebanon telah memicu banyak negara untuk segera mengambil langkah-langkah darurat guna mengevakuasi warganya.
Ketegangan yang memuncak ini membuat negara-negara Barat bersiap menghadapi situasi yang semakin memburuk dengan memperbarui rencana evakuasi.
Salah satu negara yang berpotensi menjadi pusat penampungan pengungsi adalah Siprus, anggota Uni Eropa yang berlokasi dekat dengan kawasan Timur Tengah.
Siprus memiliki pengalaman dalam menangani pengungsi, terutama saat konflik Israel-Hizbullah pada tahun 2006, di mana negara tersebut menampung sekitar 60.000 pengungsi.
BACA JUGA:SMA Negeri 2 Palembang Melaju ke Semifinal 3x3 Basketball Piala Pangdam II Sriwijaya
Turki, sebagai negara tetangga Lebanon, juga menawarkan fasilitasnya untuk membantu proses evakuasi.
Menurut sumber yang dilaporkan oleh Reuters, sebagian besar rencana evakuasi akan dilakukan melalui jalur laut, yang memungkinkan pengangkutan kelompok besar.
Namun, pelaksanaan rencana ini akan bergantung pada situasi keamanan di lapangan. Diperlukan waktu sekitar 10 jam untuk mencapai Siprus dengan kapal dari Lebanon, atau 40 menit jika menggunakan pesawat dari Beirut.
Berikut adalah beberapa rincian perencanaan kontinjensi yang telah disiapkan oleh berbagai negara:
BACA JUGA:AION Unjuk Teknologi di GIIAS Bandung 2024: Membawa Inovasi Kendaraan Listrik
BACA JUGA:Tips Teknologi: Cara Memeriksa Apakah iPhone Baru Anda Asli atau Palsu
Australia
Pemerintah Australia telah menyusun rencana darurat, termasuk opsi evakuasi melalui jalur laut.
Mereka telah mengimbau sekitar 15.000 warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut selagi bandara di Beirut masih beroperasi.