Hal ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman dari racun yang ada di dalam ikan buntal ini.
2. Pengolahan yang Memerlukan Ketelitian Ekstra
BACA JUGA:Nasi Subut, Kelezatan Tradisional Kalimantan Utara dengan Sentuhan Ungu yang Menggoda
Tetrodotoksin dalam ikan buntal tidak tersebar merata di seluruh tubuh ikan, melainkan terkonsentrasi di organ-organ tertentu seperti hati, kelenjar kelamin, dan kulit.
Agar ikan buntal aman untuk dikonsumsi, organ-organ tersebut harus dihilangkan dengan teknik yang sangat hati-hati untuk mencegah racun menyebar ke daging ikan.
Karena proses pengolahan ini sangat kompleks dan berisiko, ikan buntal biasanya tidak disarankan untuk diolah di rumah.
Hanya koki yang memiliki keahlian khusus dan berpengalaman dalam menangani ikan buntal yang boleh mengolah ikan ini.
BACA JUGA:Lemang Sanggau, Warisan Kuliner Kalimantan yang Kaya Akan Nilai Budaya
Restoran yang menyajikan ikan buntal biasanya telah mendapatkan izin khusus (lisensi) dari pemerintah.--instagram.com/@takagrety
Restoran yang menyajikan ikan buntal biasanya telah mendapatkan izin khusus (lisensi) dari pemerintah.
Koki mereka harus menjalani pelatihan yang ketat sebelum diizinkan untuk mengolah dan menyajikan ikan buntal ini kepada konsumen.
3. Racun yang Tidak Bisa Dihilangkan dengan Proses Memasak
Berbeda dengan beberapa jenis racun lainnya yang bisa hilang atau berkurang setelah dimasak, tetrodotoksin tetap aktif meskipun ikan buntal dimasak atau dibekukan.
BACA JUGA:5 Fakta Unik Deppa Tori, Kue Tradisional Manis dari Tana Toraja