PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kendaraan listrik sering disebut-sebut sebagai masa depan transportasi global, berkat manfaat lingkungannya yang signifikan dan kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Namun, di Amerika Serikat, adopsi mobil listrik masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Meskipun upaya pemerintah untuk mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan ini terus meningkat, banyak warga AS yang masih enggan beralih dari kendaraan konvensional.
Harga yang tinggi dan kurangnya stasiun pengisian daya menjadi dua faktor utama yang menghambat popularitas mobil listrik di negeri Paman Sam.
Menurut jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research dan Energy Policy Institute di University of Chicago, hanya sekitar 40 persen orang dewasa di AS yang menyatakan bahwa mereka mungkin mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik pada saat pembelian mobil berikutnya.
Sebaliknya, 46 persen lainnya mengungkapkan bahwa mereka tidak terlalu mungkin atau bahkan tidak mungkin sama sekali untuk membeli kendaraan listrik.
Penelitian yang melibatkan 6.265 orang dewasa ini juga menunjukkan bahwa kepemilikan kendaraan listrik di AS masih relatif rendah.
Hanya 13 persen responden yang mengatakan bahwa mereka atau seseorang di rumah mereka memiliki atau menyewa mobil hibrida, dan hanya 9 persen yang memiliki atau menyewa kendaraan listrik.
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada dorongan kuat dari pemerintah, kesadaran dan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik belum sejalan dengan harapan.
BACA JUGA:Puluhan Pengunjung Padati Rutan Polrestabes Palembang di Hari Kedua Iduladha 1445 Hijriah
Salah satu penghalang utama adalah harga yang tinggi. Banyak orang merasa bahwa kendaraan listrik masih terlalu mahal dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.
Harga kendaraan listrik yang lebih tinggi terutama disebabkan oleh biaya produksi baterai yang masih mahal, meskipun telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Subsidi pemerintah dan insentif pajak memang ada, tetapi bagi banyak konsumen, biaya awal yang tinggi tetap menjadi kendala.
Selain harga, infrastruktur pengisian daya yang masih kurang memadai juga menjadi alasan utama mengapa banyak orang ragu untuk membeli mobil listrik.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar setengah dari orang dewasa di Amerika khawatir tentang jarak tempuh kendaraan listrik. Mereka khawatir bahwa kendaraan listrik tidak akan dapat memenuhi kebutuhan perjalanan sehari-hari mereka karena terbatasnya jumlah stasiun pengisian daya.
BACA JUGA:Masyarakat Minta Pemkab Muara Enim Bangun Jalan Alternatif Desa Lubuk Nipis