Sekitar 40 persen responden juga menyebutkan bahwa waktu pengisian daya yang lama menjadi masalah. Meskipun teknologi pengisian daya cepat terus berkembang, banyak orang masih merasa bahwa mengisi daya mobil listrik membutuhkan waktu yang terlalu lama dibandingkan dengan mengisi bahan bakar mobil konvensional.
Selain itu, kurangnya informasi tentang lokasi stasiun pengisian umum di dekat mereka juga menjadi penghalang. Ketidakpastian ini membuat banyak orang merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih untuk tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil.
Menariknya, hasil jajak pendapat juga menunjukkan adanya perbedaan sikap berdasarkan usia. Orang-orang muda lebih terbuka terhadap ide memiliki kendaraan listrik dibandingkan orang dewasa yang lebih tua.
Lebih dari separuh penduduk berusia di bawah 45 tahun menyatakan bahwa mereka setidaknya agak mempertimbangkan pembelian kendaraan listrik.
BACA JUGA:Rumah Terbakar di Muara Telang, Seorang Ibu Spontan Tarik 2 Anaknya Keluar Rumah
Sebaliknya, hanya sekitar 32 persen dari mereka yang berusia di atas 45 tahun yang menunjukkan minat serupa. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh tingkat kesadaran lingkungan yang lebih tinggi di kalangan generasi muda serta ketertarikan mereka terhadap teknologi baru.
Hasil jajak pendapat ini menunjukkan bahwa meskipun ada minat yang meningkat terhadap kendaraan listrik, masih banyak hambatan yang perlu diatasi.
Untuk mendorong adopsi yang lebih luas, diperlukan upaya yang lebih besar dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, produsen kendaraan, dan penyedia infrastruktur.
Pemerintah perlu terus memberikan insentif yang menarik untuk pembelian kendaraan listrik, serta meningkatkan investasi dalam infrastruktur pengisian daya.
BACA JUGA:Masyarakat Minta Pemkab Muara Enim Bangun Jalan Alternatif Desa Lubuk Nipis
Ini termasuk pembangunan lebih banyak stasiun pengisian cepat di berbagai lokasi strategis untuk mengurangi kekhawatiran konsumen tentang jarak tempuh dan waktu pengisian daya.
Produsen kendaraan juga harus terus berinovasi untuk menurunkan biaya produksi baterai dan kendaraan secara keseluruhan.
Selain itu, kampanye edukasi yang efektif tentang manfaat kendaraan listrik dan cara mengatasi kekhawatiran umum, seperti jarak tempuh dan pengisian daya, dapat membantu meningkatkan minat masyarakat.
Pada akhirnya, transisi ke kendaraan listrik tidak hanya menguntungkan bagi lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kualitas udara.
Namun, untuk mencapai adopsi yang lebih luas, perlu ada upaya bersama untuk mengatasi kendala harga dan infrastruktur yang masih menghambat banyak konsumen. Dengan langkah-langkah yang tepat, masa depan mobilitas yang lebih bersih dan berkelanjutan dapat terwujud di Amerika Serikat. *