Putting, Kudapan Khas Desa Parit Ogan Ilir yang Hanya Muncul di Hari Lebaran

PALTV.CO.ID,- Setiap kali hari raya tiba, terutama saat momen pulang kampung, hal yang paling ditunggu-tunggu bukan hanya suasana kebersamaan, tetapi juga sajian khas daerah yang membawa nostalgia tersendiri.

Di setiap daerah di Sumatera Selatan, ada berbagai jenis makanan tradisional yang biasanya hanya muncul di waktu-waktu tertentu, terutama saat Lebaran.

Salah satunya adalah Putting, kuliner khas Desa Parit, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, yang menjadi simbol kebersamaan dan cita rasa warisan nenek moyang.

Masyarakat setempat mengenal putting sebagai makanan yang terbuat dari beras ketan dan santan, dibungkus dengan daun palas atau daun lontar, kemudian direbus hingga padat dan kenyal.

Sekilas bentuknya menyerupai bongkol ketan, namun memiliki ciri khas unik karena bentuknya yang mengerucut seperti limas kecil.

BACA JUGA:Pakis Khas Muara Enim: Dari Alam Liar Menjadi Sajian Istimewa di Meja Keluarga

BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Salurkan CSR TW III, Fokus Pengembangan Prasarana Umum dan Pendidikan

Teksturnya lembut di dalam namun agak padat di luar, dengan aroma harum daun palas yang khas dan menggugah selera.

Bagi warga Desa Parit, putting bukan sekadar makanan pelengkap hari raya, tetapi juga bagian dari tradisi turun-temurun.

Setiap menjelang Lebaran, para ibu rumah tangga di kampung akan berkumpul untuk membuat putting bersama.

Aktivitas ini sering dilakukan beramai-ramai di dapur besar atau halaman rumah sambil bercengkerama suasana tersebut menambah kehangatan menjelang hari kemenangan.

Putting biasanya disajikan saat tamu datang bersilaturahmi atau sebagai hidangan untuk keluarga besar setelah salat Idulfitri.

Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu dan ketelatenan, putting jarang dibuat pada hari-hari biasa.

BACA JUGA:Ini 5 Mobil Diesel Bekas Dengan Budget Terbatas dibawah Rp 100 juta

Sumber: berbagai sumber