Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Penuh Sejarah juga Keberkahan bagi Masyarakat

Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Penuh Sejarah juga Keberkahan bagi Masyarakat

Di Aceh, tradisi memasak Kuah Beulangong merupakan salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang khas.--instagram.com/@ramlanmhum

Tradisi ini bermula pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I dan kemudian diramaikan dengan serangkaian acara seperti Sekaten atau Pasar Malam.

BACA JUGA:Gawat! Imbang Lawan Semen Padang FC, Sriwijaya FC Tercecer di Zona Play Off Degradasi

Grebeg Maulud adalah cara bagi masyarakat Yogyakarta untuk menghormati dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan meriah.

Selain Yogyakarta, tradisi Grebeg Maulud juga dilaksanakan di Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Dengan begitu, tradisi ini telah menjadi bagian penting dari budaya Jawa dan memperkaya warisan budaya Indonesia.

2. Angka'an Bherkat Molod

Tradisi Angka'an Bherkat Molod adalah salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi yang unik dan berbeda, yang dirayakan oleh warga Bawean, Gresik, Jawa Timur.

BACA JUGA:Putri Ariani, Juara 4 AGT 2023, Berhak Hadiah Uang Tunai dalam Jumlah Fantastis


Ilustrasi malam kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam film Muhammad: The Messenger Of God (2015).--Tangkapan layar kanal YouTube.com/@islamhistory6652

Pada perayaan ini, warga Bawean mengisi ember-ember dengan berbagai jenis makanan, sembako, hingga buah-buahan.

Namun, yang membuat tradisi ini begitu istimewa adalah penghiasan ember-ember tersebut. Ember-ember yang berisi berkat tersebut dibungkus dengan plastik dan dihias dengan bunga tiruan, menciptakan tampilan yang indah dan meriah.

Perayaan ini mencakup pengajian di masjid dan pembagian berkat kepada masyarakat. Angka'an Bherkat Molod adalah contoh bagaimana setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi uniknya sendiri dalam merayakan Maulid Nabi.

3. Walima di Gorontalo

BACA JUGA:Daftar 5 Pinjol Aman dengan Bunga Rendah, Terawasi oleh OJK dan Bebas dari DC Lapangan

Walima adalah tradisi perayaan Maulid Nabi yang telah ada sejak abad ke-17 di Gorontalo, sebuah provinsi di Indonesia timur. Tradisi ini dimulai dengan Dikili, yaitu tradisi zikir di masjid At-takwa, masjid di tengah desa Bongo.

Masyarakat Gorontalo akan menyiapkan berbagai jenis makanan tradisional seperti kolombengi, sukade, wapili, dan telur rebus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber