Kunjungan Peziarah ke Makam Kiai Marogan Melonjak Pasca Pandemi

Kunjungan Peziarah ke Makam Kiai Marogan Melonjak Pasca Pandemi

Masjid Kiai Muara Ogan, tempat ulama besar Palembang Kiai Masagus Haji Abdul Hamid atau Kiai Marogan dimakamkan.-Abidin Riwanto-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Kiai Masagus Haji Abdul Hamid atau Kiai Muara Ogan yang kerap diucapkan masyarakat PALEMBANG dengan nama Kiai Marogan, merupakan penyebar agama Islam di Kota PALEMBANG yang memiliki sejarah yang luar biasa.

Bagaimana tidak, dengan karomah yang ia miliki, Kiai Marogan mampu membungkam mulut prajurit Belanda melalui kuasa Sang Pencipta yang memberikan keajaiban adanya kehidupan ikan seluang di dalam buah kelapa. Atas kesohorannya inilah nama Kiai Marogan dikenal hingga mancanegara. Bahkan menambah deretan kisah sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Bumi Sriwijaya.

Kiai Marogan wafat pada tahun 1901 dan dimakamkan di area masjid, tepat di tepian Sungai Musi yang dikenal sebagai Masjid Kiai Marogan. Sebelum pandemi COVID-19, wisatawan maupun peziarah silih berganti datang untuk memanjatkan do’a.

Akan tetapi, menurut Petugas Jaga Pintu Makam Kiai Merogan, Nurliana mengatakan bahwa kunjungan wisatawan menurun saat pandemi COVID-19 melanda Kota Palembang. Bahkan dalam per hari, kunjungan wisatawan maupun peziarah di bawah lima puluh pengunjung. Setelah pandemi berakhir di mana pembatasan ditiadakan dan ekonomi mulai bangkit, menurut Nurliana berimbas kepada peningkatan pengunjung yang cukup signifikan hingga mencapai dua ratus pengunjung per hari.

BACA JUGA:Penambang dan Pengelola Minyak Mentah Muba Datang ke Palembang, Sampaikan Aspirasi kepada Gubernur Sumsel

BACA JUGA:3 Kali Operasi Bedah Gagal, Cairan Kuning Keluar dari Jahitan


Makam Kiai Marogan selalu didatangi peziarah.-Abidin Riwanto-PALTV

“Waktu pandemi ada juga (pengunjung) tapi kurang, agak sepi sekitar tidak sampai lima puluh (pengunjung) per hari. Setelah pandemi ini hampir dua ratusan (pengunjung),” ungkap Nurliana.

Sementara itu Dedi yang rutin ziarah ke makam Kiai Marogan mengungkapkan tujuannya adalah untuk mendo’akan ulama besar Palembang sekaligus mengingat bahwa bahwa manusia itu akan mati.

“Sudah biasa rutin sebulan sekali. Tujuannya itu mendo’akan beliau dan ziarah. Ziarah itu kan untuk mengingat kita (bakal) mati,” ujar Dedi.

Sementara itu peziarah lain Masagus M Basir berpesan agar dalam menziarahi makam Kiai Marogan, peziarah tidak berbuat syirik.

BACA JUGA:Pesona Tegal Mas, Pulau Impian di Lampung

BACA JUGA:Kucingmu Sering Buang Kotoran di Halaman? Berikut Cara Mengatasinya

“Kiai Marogan itu sosok ulama besar di Palembang, penyebar agama di kisaran Sungai Musi. Ulama paling besar dan ternama di Palembang. Jadi kalau karomah-karomah beliau sudah banyak yang diceritakan masyarakat di sini. Jadi harapan kami di sini jangan sampai di tempat ini dibuat syirik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv