Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer

Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer

Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer-Taslim Rahman-paltv.co.id

Namun, dalam perjalanan bisnis, ada masalah terkait penjualan produk perusahaan yang terpengaruh musiman. Bisnis kerikil akhirnya gagal pada toko pertama dan akhirnya harus tutup.

2. Peluang Besar dan Maju Pesat 

Baru sekitar tahun 2007 ide bisnis Zheng membawanya untuk membuka waralaba. Lusinan toko yang tak terhitung jumlahnya segera dibuka di provinsi Henan, tempat kantor pusatnya berada. Bahkan setahun kemudian, jumlah itu bertambah menjadi 180 toko.

Pencapaian besar tersebut akhirnya membuat Mixue Bingcheng resmi menjadi bisnis pada tahun 2008. Mixue Bingcheng mendadak menjadi brand bubble milk tea terlaris di China, dengan penjualan tahunan sebesar 6.500,5 miliar yuan atau setara dengan 13 triliun rupiah per tahun.

Melihat peluang pasar yang semakin besar, Zheng akhirnya membuka toko global pertamanya di Hanoi, Vietnam pada tahun 2018. Berlanjut pada tahun 2019, Mixue mengadakan Konferensi Kewirausahaan yang keempat dengan dihadiri oleh 6.000 franchisee dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Saat beroperasi, Mixue mengubah desain toko dan identitas merek (maskot) menjadi VI Snow King. Identitas baru mewakili kebahagiaan dan keindahan sebagai filosofi asli Mixue.

Pada awal tahun 2021, perusahaan diharapkan dapat mencapai penjualan sebesar 20 miliar yuan atau Rp 40 triliun, mengalahkan merek bubble tea premium lainnya.

3. Gerai pertama Mixue Indonesia berada di Kota Bandung

Mixue hadir di Indonesia sejak tahun 2020 dengan toko pertama di Cihampelas Walk Kota Bandung dan kini telah memiliki lebih dari seribu toko di seluruh Indonesia. Produk ini telah mendapatkan sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia sejak awal tahun 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber