Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer

Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer

Sejarah Mixue Bingcheng Masuk ke Indonesia dan Menjadi Gerai Es Krim Populer-Taslim Rahman-paltv.co.id

 

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Siapa yang tidak kenal eskrim? Pasti kenal donk, apalagi kaum ladies, tentunya paling gemar dengan yang namanya eskrim. Banyak sekali jenis eskrim dan juga brand-brand terkenal dari eskrim itu sendiri.

Salah satunya eskrim paddle pop, aice, magnum, campina dan masih banyak lagi. Perusahaan eskrim ini sudah banyak cabang di seluruh Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing setiap produk eskrimnya. 

Baru-baru ini viral eskrim dengan brand terbaru yang bernama Mixue, jika kalian penggemar eskrim tentunya tidak asing lagi, sudah banyak sekali gerai cabang didirikan diseluruh wilayah Indonesia.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini yang membuat eskrim Mixue ini bisa populer dan sejarah pendiri gerai yang mungkin belum anda ketahui. 

Pendiri gerai Mixue ini bernama Zhang Hongchao, berdiri pada tahun 1997. Karena harganya yang murah, Mixue mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia saat diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 2020.

Rasa yang enak dan harga es krim yang terjangkau menjadi dua hal yang membuat es krim ini semakin populer. Meskipun Mixue adalah merek eksternal.

BACA JUGA:Tempat Usaha Mebel di Sekayu Terbakar, 4 Rumah Warga Ikut Hangus

BACA JUGA:Kamu Suka Touring? Berikut Tips Merawat Wajah Agar Tetap Cerah

Beberapa sejarah yang mungkin belum anda ketahui dalam perjuangan gerai Mixue sebelum akhirnya populer. 

1. Sejarah Awal Pendiri gerai Mixue Bingcheng 

Zheng memulai kedai es serut yang disebut"es serut aliran dingin". Toko es serut menjadi tempat persinggahan pertama Zheng Hongchao dan tentunya cikal bakal Mixue Bingcheng.

Sebab, dengan modal awal yang terbatas, melengkapi toko itu sangat sederhana. Hongchaobahkan merakit pembuat es serut dengan membeli motor, meja putar, dan alat pemotong. Selain itu, kebutuhan pokok toko ini juga terbatas hanya es serut, es krim, dan smoothie.

Ketika bisnis sedang bagus, toko mulai menjual teh susu. Berkat kegigihannya, Zheng mampu menghasilkan lebih dari 100 yuan (200.000 rupee) sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber