Denda Rp1,5M dan Penjara 5 Tahun, Manajer WO Jadi Satu-satunya Tersangka Buntut Kebakaran Bromo

Denda Rp1,5M dan Penjara 5 Tahun, Manajer WO Jadi Satu-satunya Tersangka Buntut Kebakaran Bromo

Andrie Wibowo, Manajer WO jadi satu-satunya tersangka buntut kebakaran di Gunung Bromo, Jawa Timur.--instagram.com/@cretivox

BACA JUGA:HUT Ke-18 PALTV, Bumbu Mawar Merah Harapkan Terus Bersinergi

Sepasang pengantin, yang telah berkontribusi dalam perencanaan dan konsep foto prewedding, juga harus turut bertanggung jawab atas penggunaan flare ini.

Ini memunculkan pertanyaan penting tentang etika dan kebijaksanaan dalam industri fotografi prewedding.

Apakah fotografer dan wedding organizer harus lebih ketat dalam memberikan saran kepada pasangan pengantin, tentang lokasi dan konsep yang aman untuk foto prewedding mereka?

Apakah ada panduan atau regulasi yang perlu diterapkan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan?

BACA JUGA:Polres Prabumulih Perbanyak Kegiatan Preemtif Cegah Karhutla

Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan adalah penekanan pada citra dan tampilan yang sempurna dalam industri fotografi prewedding.

Pasangan pengantin sering kali ingin foto yang dramatis dan spektakuler untuk mengabadikan momen spesial mereka.

Dalam usaha untuk mencapai hasil yang sempurna, beberapa fotografer mungkin merasa perlu untuk menggunakan elemen-elemen seperti flare, api, atau bahan berbahaya lainnya.

Ini adalah tantangan bagi industri fotografi untuk menemukan keseimbangan antara pencapaian citra yang menakjubkan dan keamanan.

BACA JUGA:Peduli Korban Gempa Maroko, Ronaldo Siapkan Hotel Mewahnya Untuk Pengungsi Gempa Maroko

Kita juga perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dari kejadian ini. Gunung Bromo adalah salah satu harta alam Indonesia yang paling berharga, dan kebakaran yang disebabkan oleh flare telah merusak habitat alami serta keindahan alamnya.

Perlu ada tindakan yang tegas untuk memulihkan dan melindungi lingkungan ini. Pertanyaannya adalah, siapa yang harus bertanggung jawab atas pemulihan dan kompensasi yang diperlukan?

Selain pertanyaan tentang etika dan kebijaksanaan dalam fotografi prewedding, kita juga harus mempertimbangkan peran pemerintah dan otoritas setempat dalam mengawasi dan mengatur praktik ini.

Apakah ada cukup regulasi yang mengatur penggunaan flare dan elemen berbahaya lainnya dalam sesi foto prewedding?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber