Menghadapi 30 Hari Tanpa Hujan: Prediksi Cuaca Musi Banyuasin Akan Semakin Panas
Kebakaran lahan milik warga di Kelurahan Soak Baru Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, tepatnya di seberang Sekayu Water Front, Jum’at (1/9/2023).-Ruzi Iskandar-PALTV
MUSI BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumatera Selatan memperingatkan Kabupaten MUSI BANYUASIN, tentang periode kering yang akan berlangsung selama 21 hingga 30 hari ke depan.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Provinsi Sumatera Selatan, Wan Dayantolis SSi MSi, saat menghadiri rapat koordinasi pada Jum’at, 1 September 2023 lalu di ruang rapat Serasan Sekate Pemkab Muba mengatakan, kondisi atmosfer saat ini menunjukkan adanya El Nino Moderat (+1.423) dan Indeks IOD Positif (+0.845). El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga semester II 2023, sementara IOD Positif akan berlangsung hingga akhir tahun 2023.
Wan Dayantolis menjelaskan, "Musim kemarau telah tiba lebih awal dari biasanya, dimulai pada dasarian II Mei, satu hingga tiga dasarian lebih cepat dari rata-rata. Kami memproyeksikan musim ini akan berlangsung dari bawah normal hingga normal, dengan puncak kemarau diperkirakan terjadi pada bulan September 2023."
Selain itu, prakiraan musim hujan 2023/2024 untuk Sumatera Selatan tertunda lebih dari biasanya. Wan Dayantolis mengingatkan bahwa curah hujan yang rendah saat ini meningkatkan risiko titik-titik panas (hotspot) dan asap, yang dapat menyebabkan kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunlah) di Musi Banyuasin.
BACA JUGA:Sekda Kota Palembang Ratu Dewa Tak Mau Berandai-andai Jadi Pj Walikota Palembang
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sumsel Wan Dayantolis saat menjelaskan perkembangan situasi cuaca di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan sekitar, dalam rapat koordinasi bersama Pemkab Musi Banyuasin, Jum’at (1/9/2023).-Ruzi Iskandar-PALTV
Wan Dayantolis juga menyoroti pentingnya tindakan pencegahan dini terhadap Karhutbunlah, mengingat modifikasi cuaca memiliki keterbatasan.
Kekeringan ini menurut Wan Dayantolis, berpotensi berdampak negatif pada pertanian dan kesehatan masyarakat, terutama pada balita dan lansia.
Tim BPBD Kabupaten Musi Banyuasin terus melakukuan pemantauan titik api (hotspot) melalui aplikasi brin fire hotspot, Senin (4/9/2023).-Ruzi Iskandar-PALTV
Sementara itu, Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi MSi, menekankan bahwa pencegahan karhutbunlah adalah tanggung jawab bersama dan menjadi perhatian seluruh Pemerintah Daerah.
Pj Bupati Muba Apriyadi meminta perusahaan di Kabupaten Muba untuk bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya pencegahan karhutbunlah, terutama di daerah rawan kebakaran seperti Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir yang memiliki lahan gambut luas.
BACA JUGA:Tergiur Promosi Rumah Murah, Hati-Hati Ada Biaya Tersembunyi Yang Harus Dibayar Pembeli
BACA JUGA:Apa Saja Yang Dikatakan Filsuf Tentang Uang?. Mana Yang Lebih Dekat Dengan Pandangan Islam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv