Apa Saja Yang Dikatakan Filsuf Tentang Uang?. Mana Yang Lebih Dekat Dengan Pandangan Islam

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Beberapa filsuf atau sebutan orang yang ahli filsafat berpendapat tentang makna dan pandangan orang terhadap uang.

Pendapat berbeda muncul dari para filsuf ini, baik memandang uang sebagai hal utama kehidupan, maupun memandang uang dari sisi sifat manusia 

Dalam ilmu filsafat sendiri uang dianggap sebagai wujud benda untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. sementara para filsuf terkenal ini memiliki pandangan sendiri. Lalu pendapat manakah yang lebih dekat dengan pandangan agama Islam?.

Mari kita lihat ulasan masing-masing filsuf soal uang.

BACA JUGA:Mengerikan ! Ini Dia 10 Makhluk Mitologi Yunani yang Mengerikan, Kejamnya Tak Kenal Ampun !

1. Albert Camus L. Filsuf ini merupakan seorang jurnalis Perancis yang mendapatkan anugerah hadiah nobel Sastra pada tahun 1957.

Saat itu Albert Camus berusia 44 tahun dan menjadikannya peraih hadiah nobel termuda dalam sejarah. Quote menarik tentang uang Camus.

 ‘’ Salah satu jenis keangkuhan spritual adalah saat orang berpikir bahwa mereka bisa bahagia tanpa uang’’. 

Pendapat ini merujuk pada keyakinan orang yang bisa bahagia dalam hidup tanpa mengandalkan uang. Sementara yang tersirat dari pendapat filsuf ini tentu saja hal tersebut menjadi sebuah keangkuhan.

BACA JUGA: Kisah Ragnarok : Takdir Para Dewa, Cerita Hari Kiamat dalam Mitologi Nordik dan Munculnya Kehidupan Baru

2. Francois-Maria Arouet atau yang terkenal dengan Voltaire merupakan filsuf yang juga berasal dari Perancis. Voltaire berprofesi sebagai sejarawan dan penulis yang terkenal dengan kritikan Kekristenan di Perancis.

Voltaire menulis lebih dari 2.000 buku sejarah, puisi, esai dan eskposisi ilmiah. Pendapat Voltaire tentang uang. Yakni ‘’ Apabila Kita bicara Soal Uang,Maka Semua Orang Sama Agamanya,’’. 

Disini Voltaire lebih memandang manusia akan sama sikapnya dan pandangan hidup kalau sudah terkait dengan uang. Kalau sudah menyangkut uang, maka perilaku manusia akan sama, baik dari sisi baik maupun buruknya. 

Karena pada dasarnya setiap kebutuhan hidup akan mengandalkan uang dengan tidak membedakan kepercayaan masing-masing.

Sumber: berbagai sumber