Ini Lho Menteri di Zaman Orba Yang Melarang Keras Lagu-Lagu Sedih Karena Dinggap Cengeng dan Merusak Semangat

 Ini Lho Menteri di Zaman Orba Yang Melarang Keras Lagu-Lagu Sedih Karena Dinggap Cengeng dan Merusak Semangat

Almarhum harmoko (tengah) menjadi menteri era Orba yang melarang lagu-lagu sedih karena dianggap cengeng dan merusak semangat--instagram.com/@nikeardila_real

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Zaman tahun 1980 hingga tahun 1990 an, para musisi tanah air sangat antusias membuat lagu-lagu bernada sedih, cengeng dan mengurai air mata.

Tema putus cinta, ditinggal kekasih, keretakan rumah tangga, perselingkuhan laris manis di pasaran. Bukan hanya  musisi Indonesia, tapi lagu-lagu melow bertema patah hati ini juga datang dari negeri Jiran Malaysia. 

Di Indonesia lagu-lagu seperti Hati Yang Luka Betharia Sonata, gelas-gelas kaca Nia Daniaty, dan masih banyak lagi lagu melow jadi langganan didengar di radio-radio ataupun di TVRI. 

Dimana TVRI saat itu yang jadi satu-satunya TV di Indonesia. Di zaman inilah TVRI berjaya menyiarkan berita dan hiburan, termasuk tayangan lagu-lagu sedih yang ujungnya dilarang karena dianggap cengeng dan merusak semangat.

BACA JUGA:Pengaruh Baik dan Buruk Kegiatan Luar Sekolah pada Perkembangan Anak

Pencipta lagu seperti Obbi Mesach, Rinto Haharap, Rahmat Kartolo atau Pance Pondaag  menjadi pencipta lagu yang populer dengan karya melankolis yang menyayat hati.


Almarhum harmoko menjadi menteri era Orba yang melarang lagu-lagu sedih karena dianggap cengeng dan merusak semangat--instagram.com/@stasiunbukujkt

Lagu Hati Yang Luka yang dinyanyikan Betharia Sonata menjadi titik awal dilaranganya lagu-lagu sedih tampil di TVRI.

Adalah Menteri Penerangan RI pada tahun 1988 bernama Harmoko dalam HUT TVRI ke-26 menyampaikan larangan memutar lagu-lagu sedih yang ‘melumpuhkan semangat’ masyarakat terutama generasi muda.

Menteri Harmoko minta kepada pihak terkait untuk mengerem peredaran lagu-lagu sedih. Menjabat sebagai menteri penerangan periode 1983-1998, Almarhum Harmoko menjadi menteri penerangan paling lama.

BACA JUGA:Tenggelam di Sungai Komering, Pria Dewasa Ditemukan Tewas

Dia sangat terganggu melihat tayangan penyanyi yang membawakan lagu sedih yang bisa mempengaruhi mental anak bangsa. Seperti lagu Hati Yang Luka yang dinyanyikan Betharia Sonata menggambarkan kekerasan dalam rumah tangga, memang ditampilkan dengan adegan ditampar dan berurai air mata.


Betharia Sonata menjadi penyanyi yang dilarang membawakan lagu hati Yang Luka, yang di zaman tahun 1988 menghasilkan jutaan penggemar dan penjualan kaset yang fantastis. instagram.com/@bethariasonata official

Lagu-lagu sedih dianggap tidak bisa menumbuhkan semangat kehidupan. Sejak itu, lagu-lagu sedih berurai air mata mulai hilang di pasaran. Termasuk larangan lagu sedih dari negeri Jiran Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber