Keindahan Gunung Kaba yang Diselimuti Mitos

Keindahan Gunung Kaba yang Diselimuti Mitos

Keindahan Gunung Kaba yang Diselimuti Mitos --Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Bumi Raflesia pada dasarnya sudah kita ketahui merupakan salah satu icon dari Kota Bengkulu. Bumi Raflesia atau yang bias akita kenal dengan Kota Bengkulu ini memiliki banyak destinasi wisata alam yang wajib kita kunjungi.

Selain banyaknya pantai dengan pesona yang memukau mata kita saat memandangnya, terdapat juga pegunungan yang memiliki pesona tak kalah indah dari pantai-pantainya, yaitu Gunung Kaba dan Bukit Daun.

Menurut pendapat pada warga khusunya warga lolak, Gunung Kaba ini lebih dikenal dengan istilah Bukit Kaba.

Perlu kalian ketahui bahwasannya Bukit Kaba ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Kota Bengkulu khusunya bagi para wisatawan yang hobby mendaki atau trekking gunung.

BACA JUGA:Sedang Sedih? Ikuti Enam Cara Sederhana Ini untuk Hidup Bahagia

BACA JUGA:Amal Alghozali Pertanyakan Rencana Jokowi Impor Beras

Letak Bukit Kaba ini berada di sebuah desa yang bernama Desa Sumber Urip, tepatnya di Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Bukit Kaba memiliki ketinggian 1937 mdpl serta termasuk ke dalam Taman Wista Alam yang mempunyai luas wilayah sekitar 13.940 Ha.

Wilayah tersebut biasanya digunakan sebagai area untuk perlindungan salah satu tanaman langka di Bengkulu, yaitu Bunga Raflesia Arnoldi yang populasinya makin berkurang.

Kawah hidup dan Kawah mati pada Gunung Kaba menjadi daya tarik utama para wisatawan ketika melakukan trekking. Masker atau alat penutup hidung lainnya jangan pernah kalian tinggalkan ketika berkunjung ke Kawah hidup ini karena bau menyengat dari belerang tersebut dapat mengganggu pernafasan.

Pada saat pendakian, tidak seluruh wisatawan menginap dan mendirikan tenda saat berada di puncak, ada sebagian wisatawan yang ketika sampai di puncak dan menikmati panorama keindahannya langsung turun kebawah tanpa menginap.

Adapun panorama alam yang diberikan ketika memulai pendakian adalah hamparan perkebunan sayuran hijau milik warga lokal daerah sana.

Selain itu, para wisatawan juga akan melihat sungai yang memiliki air sangat jernih mengalir dengan derasnya serta vegetasi yang berada di hutan hujan tropis yang masih terjaga kealamian dan keasriannya akan menemani perjalanan para wisatawan.

BACA JUGA:Legenda dan Keunikan Wisata Pulau Kemaro

BACA JUGA:Video: Pabrik Air Minum Kemasan Milik BUMD Banyuasin Mulai Beroperasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: phinemo.com