Tradisi Panen Buah Duku di Sumsel Hampir Punah! Regenerasi Pohon Baru Hanya Sedikit

Tradisi Panen Buah Duku di Sumsel Hampir Punah!  Regenerasi Pohon Baru Hanya Sedikit

Tradisi panen buah duku di Sumsel hampir punah. Karena regenerasi pohon hanya sedikit dan banyaknya pohon yang sudah tua-Hanida Syafrina-foto pribadi

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tradisi panen buah duku di beberapa wilayah di Sumsel hampir hilang. Ini disebabkan buah duku yang merupakan buah tahunan, saat ini pohonnya sudah sangat sedikit. Selain itu, buah duku kadang tidak setiap tahun menghasilkan buah, terutama dari pohon-pohon yang sudah tua. Regenerasi pohon dku sangat sedikit.

Generasi tahun 1990 an tidak lagi menanam buah ini. Sehingga populasi buah duku di Sumsel sudah jarang. Zaman dulu, wilayah Sumsel terkenal dengan penghasil duku. Salah satu yang terkenal yakni duku komering. Duku Komering terkenal manis dan tanpa biji. Buah duku Komering ini biasanya diekspor ke Jakarta dan provinsi lain di Indonesia.

Buah duku (Lansium domesticum) adalah sejenis buah tropis yang populer di daerah Asia Tenggara, terutama di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Buah ini juga dikenal dengan sebutan "langsat" di beberapa daerah. Di Sumsel, buah duku banyak terdapat di kabupaten OKU, OKI, Muaraenim, Sekayu dan Muaraenim.


Tradisi panen buah duku di Sumsel hampir punah. Karena regenerasi pohon hanya sedikit dan banyaknya pohon yang sudah tua--instagam.com/@freshmarket

Biasanya, tradisi panen duku ini mengumpulkan seluruh keluarga di salah satu kebun. Dari orang tua sampai anak-anak membawa karung. Duku yang diturunkan dari atas pohon dimasukan keranjang dan diturunkan dengan tali.

BACA JUGA:Cara Meraih Kebahagiaan Pribadi Tanpa Harus Bergantung pada Siapapun!

Nah, biasanya duku yang tidak bisa dijangkau akan digoyang-goyangkan oleh pemanjat sapai berjatuhan ke tanah.

Banyaknya duku yang berjatuhan inilah yang menjadi rebutan orang dewasa dan anak-anak. masing-masing rebutan mengisi karung sampai penuh untuk dibawa pulang. Sebelum pulang biasanya rombongan keluarga ikut mensortir atua memilih buah duku.

Buah yang bagus dimasukan dalam kotak-kotak untuk dijual ke Jakarta atau kota lain di Indonesia. Sayangnya, tradisi ini hampir punah, lantaran tinggal sedikit pohon duku yang tersisa dari warisan nenek moyang zaman dulu.

Ciri khas dari buah duku adalah kulitnya yang tipis dan mudah dikupas. Buah ini biasanya berbentuk bulat dan agak pipih, dengan diameter sekitar 2-3 cm. Dalam satu buah duku terdapat beberapa ruas yang terpisah oleh lapisan-lapisan tipis yang mengandung air.

BACA JUGA:Prosedur Tanam Benang Di Dunia Kecantikan : Dampak Positif dan Negatif Bagi Orang Yang Ingin Awet Muda

Dalam hal rasa, duku umumnya memiliki rasa manis dan sedikit asam. Rasanya yang unik membuatnya diminati sebagai buah camilan segar. Duku juga mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin C, serat, dan kalium.

Pohon duku biasanya tumbuh di daerah tropis dengan cuaca hangat dan lembap. Buah ini tumbuh dalam kelompok dan sering kali dijajakan di pasar-pasar lokal. Dalam budaya di beberapa negara, duku juga dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kesuburan.

Dalam beberapa tahun terakhir, varietas unggul dari duku telah dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitasnya. Selain itu, duku juga bisa dijadikan bahan dasar untuk produk olahan seperti jus, selai, dan makanan ringan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber