Optimasi Pemutakhiran Data Keluarga 2023 melalui Kolaborasi Tim Pendataan dan Pemanfaatan Metode Smartphone.

Optimasi Pemutakhiran Data Keluarga 2023 melalui Kolaborasi Tim Pendataan dan Pemanfaatan Metode Smartphone.

Tim Pendataan dan Pemanfaatan Metode Smartphone.--Media Center BKKBN

Pembaruan Pendaftaran Keluarga 2023 adalah proses yang sangat penting untuk melengkapi, memperbarui, dan mendaftarkan keluarga baru di Database Keluarga Indonesia.

Melalui kunjungan langsung, wawancara dan observasi kepala rumah tangga, pemutakhiran data ini dilakukan secara serentak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Di wilayah Gorontalo, target pemutakhiran data keluarga mencapai 84.949 rumah tangga. Namun dengan menggunakan smartphone sebagai alat pendataan, proses update data menjadi lebih efisien, sehingga data dapat langsung diinputkan ke dalam output data.

Saat ini, lebih dari 70% pemerintah kabupaten/kota telah menyelesaikan targetnya dalam waktu singkat, hanya 20 hari. Kota Gorontalo bahkan melampaui target mencapai 96,88%, dari total 28.587 KK yang terdaftar, 27.696 KK berhasil diperbaharui.

Hartati Suleman, MPd selaku Kepala Perwakilan BKKBN Wilayah Gorontalo menyampaikan apresiasinya atas kecepatan pemutakhiran data kali ini. Per 20 Juli 2023, 85,59% dari target 84.949 anggota keluarga yang terdaftar telah terdaftar.

Tak hanya di Gorontalo, BKKBN Provinsi Banten juga telah melakukan pemutakhiran data keluarga di 58 kabupaten selama 23 tahun terakhir.


Tim Pendataan dan Pemanfaatan Metode Smartphone.--Media Center BKKBN

Data per Kamis 20 Juli 2023 menunjukkan tingkat pembaruan data rumah sebesar 81,49%. Kabupaten Serang memiliki tingkat kelulusan tertinggi sebesar 91,53% sedangkan Kabupaten Lebak memiliki tingkat kelulusan terendah sebesar 70,03%.

Penggunaan smartphone di seluruh Banten berhasil mempercepat proses update data PK-23. BKKBN Banten juga secara berkala memantau dan mengevaluasi kinerja PKB/PLKB untuk meningkatkan pencapaian tujuan. Tingkat kelulusan Banten adalah 81,49%, mengalahkan rekor nasional 70,51%.

Dengan menggunakan smartphone sebagai alat pendataan, proses pemutakhiran data rumah tangga di Indonesia lebih efisien dan memberikan hasil yang lebih baik, terutama dalam mengatasi hambatan di daerah yang sulit dijangkau. Semoga kesuksesan ini dapat dipertahankan dan diulang hingga akhir Juli 2023.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber