Air Sumur Tercemar Minyak Mentah dan Bau, Balita di Prabumulih Terpaksa Mandi Air Galon

Air Sumur Tercemar Minyak Mentah dan Bau, Balita di Prabumulih Terpaksa Mandi Air Galon

Nisa warga RT 01 RW 04 Kelurahan Karang Raja yang sumurnya berminyak dan beraroma tak sedap, terpaksa memasak dan memandikan anaknya yang masih balita dengan air galon.-Benny Firdaus-PALTV

PRABUMULIH, PALTV.CO.ID - Sudah enam hari Sungai Kelekar di Kota Prabumulih tercemar oleh tumpahan minyak mentah Pertamina. Warga di bantaran sungai terutama di Kelurahan Karang Raja masih menunggu kompensasi dari Pertamina.

Nisa warga RT 01 RW 04 Kelurahan Karang Raja yang sumurnya berminyak dan beraroma tak sedap, mengaku sudah lima hari ini terpaksa mandi dengan air sumur. Sementara untuk masak dan minum serta memandikan anak yang masih balita, ibu dua anak ini lebih memilih air galon karena lebih terjamin.

"Kalau bagi kami yang dewasa mandi pakai air sumur, untuk mencuci pakaian juga. Tapi kalau untuk mandi anak sama masak terpaksa pakai air galon," ujar Nisa seraya mengaku sudah hampir seminggu kondisi air sumur miliknya bau dan berminyak, akan tetapi tidak separah di awal-awal kejadian kebocoran pipa.

Meski belum merasakan gejala gatal-gatal pada kulit, warga yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari Sungai Kelekar berharap pihak Pertamina bisa membantu suplai air bersih sementara.

BACA JUGA:Kisah Memukau Penebang Kayu: Ketika Kapak Tak Diasah

BACA JUGA:Lompatan Belalang: Cerita Inspiratif Mengajarkan Makna Hidup


Lurah Karang Raja Leliana Cantika mencatat sebanyak 217 Kepala Keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Kelekar terdampak oleh pencemaran minyak mentah.-Benny Firdaus-PALTV

Lurah Karang Raja Leliana Cantika mencatat sebanyak 217 Kepala Keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Kelekar terdampak oleh pencemaran minyak mentah.

Namun sumur yang  berminyak dan bau hanya 18 Kepala Keluarga, sehingga cukup mengganggu jika dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Lurah Karang Raja mengatakan pemeriksaan dan pengambilan sampel air telah dilakukan oleh pihak Pertamina. Saat ini Lurah masih menunggu hasil laboratorium dan juga meminta bantuan pinjam penampung air bagi warga.

"Kemarin sudah ada pemeriksaan air dari Pertamina, kami sekarang masih menunggu hasil lab dan mengajukan bantuan air. Akan tetapi karena warga tidak memiliki penampungan air, kita minta bantuan pinjaman," ungkap Leliana.

BACA JUGA:Buron 8 Bulan, Pembegal Karyawan Bank Ditangkap di Provinsi Bangka Belitung

BACA JUGA:Hati-Hati Meningitis! Kenali 8 Gejala dan Dampaknya

Sumur Warga Tercemar, Dewan Minta Pertamina Bertanggung Jawab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv