Sedekah Rami Muba: Warisan Leluhur yang Terus Hidup di Tanah Serasan Sekate

PALTV.CO.ID,- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di Provinsi Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisi warisan leluhur.

Salah satu tradisi yang masih dijaga hingga kini adalah Sedekah Rami, sebuah ritual adat tahunan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen, keselamatan, dan kesejahteraan yang diberikan.

Sedekah Rami bukan hanya sebuah acara seremonial, melainkan simbol kebersamaan dan bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun dan hingga kini tetap menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Muba, terutama di wilayah Desa Kertayu, Kecamatan Sungai Keruh, yang menjadi salah satu pusat pelaksanaannya.

BACA JUGA:Tanggal peluncuran OnePlus 15 Terungkap: Simak bocoran Fitur Yang Bikin Penasaran

BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Ogan Ilir Musnahkan Barang Bukti 10 Ribu Pil Ineks dan 408,45 Gram Sabu

Makna dan Asal Usul Tradisi

Menurut kisah yang beredar di kalangan masyarakat, Sedekah Rami bermula dari peristiwa di masa lampau ketika desa-desa di wilayah Muba dilanda wabah penyakit dan gagal panen.

Dalam kondisi sulit itu, para tetua adat menerima petunjuk spiritual dari leluhur — dikenal sebagai Puyang Burung Jauh — untuk mengadakan sedekah kepada bumi dan leluhur dengan cara memasak lemang serta berdoa bersama.

Setelah ritual tersebut dilaksanakan, masyarakat merasakan ketenangan dan keberkahan. Sejak saat itu, kegiatan Sedekah Rami dilakukan setiap tahun, biasanya setelah musim panen tiba.

Sedekah Rami bukan hanya sebuah acara seremonial, --Freepik.com

Kata “Rami” sendiri diambil dari bahasa lokal yang berarti “ramai” atau “berkumpul”, mencerminkan suasana kebersamaan dan kegembiraan yang mewarnai acara ini.

BACA JUGA:MIN 2 Palembang Kantongi Juara 1 Paramount School League 2025

BACA JUGA:Honda Scoopy Kuromi Edition: Kolaborasi Super Imut dari AHM dan Sanrio

Sumber: berbagai sumber