Bola Mati Kembali Jadi Penentu, Cerita dari Duel Arsenal vs Atletico Madrid di Liga Champions

Bola Mati Kembali Jadi Penentu, Cerita dari Duel Arsenal vs Atletico Madrid di Liga Champions

pelajaran dari kemenangan meyakinkan Arsenal atas Atletico Madrid di ajang UEFA Champions League--ig@UEFA

Lewis-Skelly: Bukti Potensi Tak Terbantahkan

Myles Lewis-Skelly harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan kesempatan tampil musim ini, lantaran posisi bek kiri lebih sering diisi Riccardo Calafiori.

Namun setelah tampil impresif bersama timnas Inggris asuhan Thomas Tuchel saat jeda internasional, Arteta tampaknya melihat waktu yang tepat untuk menurunkan pemain muda berusia 19 tahun itu sejak awal.

Penampilannya di babak pertama terbilang solid meski belum mencolok. Ia kerap bergerak ke tengah lapangan membantu build-up, namun belum banyak berpengaruh di sektor serangan yang lebih sering melalui sisi kanan.

Segalanya berubah di menit ke-64. Lewis-Skelly melakukan tusukan luar biasa dari sisi kiri, menggiring bola melewati dua pemain sebelum memberikan umpan matang kepada Martinelli yang menuntaskannya dengan dingin.


Myles Lewis-Skelly tampil gemilang dalam laga comeback-nya, --ig@UEFA


Tak banyak pemain seusianya yang mampu tampil seefektif itu di level setinggi Liga Champions, apalagi melawan tim sekelas Atletico Madrid. Aksi tersebut menjadi pengingat betapa besar potensi yang dimiliki sang wonderkid.

BACA JUGA:Kejari Tegaskan Penanganan Kasus Dugaan Korupsi PMI OKU Timur Secara Objektif, Profesional dan Proporsional

BACA JUGA: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Pemerataan Energi Belum Maksimal

Eberechi Eze: Di Mana Posisi Terbaiknya?

Eberechi Eze diturunkan menggantikan Martin Odegaard, berperan sebagai gelandang kanan menyerang (right-sided eight).

Pada beberapa momen, terutama di babak pertama, ia tampak lebih sering naik mendampingi Viktor Gyokeres sebagai second striker, mungkin sebagai strategi Arteta untuk memberinya kebebasan lebih di area tengah.

Namun, kontribusinya justru terlihat lebih menonjol ketika ia bergerak dari posisi yang lebih dalam—terutama dari sisi kiri—saat membawa bola.

Ketika ditempatkan terlalu tinggi di kanan, ia kerap kesulitan menembus pertahanan rapat dua lini empat pemain Atletico.

Pertanyaannya kini: bagaimana Arteta akan memanfaatkan Eze ketika Odegaard kembali fit?.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber