Penjualan Honda Anjlok 29,6 Persen di 2025, Persaingan Ketat dan Tren EV Jadi Ancaman

Memasuki tahun 2025 penjualan Honda di Indonesia mengalami penurunan signifikan.--
Kedua, pasar otomotif nasional juga tengah mengalami perlambatan.
Hingga pertengahan 2025, penjualan mobil nasional tercatat turun hampir 10 persen wholesales dan 11 persen retail.
Meski demikian, penurunan Honda lebih tajam dibandingkan produsen lain.
Pada Juli 2025, Honda bahkan harus rela digeser Suzuki, dengan hanya membukukan penjualan 5.003 unit.
Persaingan yang Semakin Ketat
Selain faktor brand luar, persaingan produk antar segmen pasar utama Honda juga semakin ketat.
Seperti Honda Brio yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan bagi Honda, kini menghadapi tekanan dari produk Suzuki yakni Baleno yang menawarkan fitur dan kualitas lebih baik di kelas harga yang sama.
BACA JUGA:Pemkot Palembang akan Terapkan Sistem Merit untuk Perkuat Birokrasi
BACA JUGA:Lanud SMH Trial Perdana Program MBG, 2.522 Siswa Terima Asupan Sehat
Honda HR-V, meski masih populer, juga harus bersaing dengan model-model baru seperti Hyundai Creta, Wuling Alvez, hingga Chery Omoda yang menawarkan desain lebih modern dan fitur lebih lengkap.
Kondisi serupa dialami Honda WR-V yang bermain di pasar padat kompetitor.
Sejumlah pengamat menilai, Honda kini tidak lagi menghadirkan kesan “wow” seperti dulu. Interior HR-V, misalnya, dinilai tertinggal dibanding pesaingnya.
“Dulu orang beli Honda karena logonya. Tapi sekarang konsumen semakin kritis, mereka menilai kualitas, fitur, dan efisiensi,” ujar salah satu pengamat otomotif.
Tren EV Jadi Tantangan Baru
Selain persaingan konvensional, tren mobil listrik (Electric Vehicle/EV) juga menjadi ancaman serius bagi Honda dan produsen Jepang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber