Perkembangan Dunia Otomotif di Indonesia dan Polemik VinFast

Perkembangan Dunia Otomotif di Indonesia dan Polemik VinFast

VinFast sempat viral karena berbagai keluhan dari para pemilik mobilnya di Indonesia.--youtube@fusebox

Aspek kualitas dan layanan purna jual (after sales) justru menjadi perhatian utama.

BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Gelar Manasik Akbar, Jemaah Antusias Ikuti Pembekalan Umroh

BACA JUGA:Acer Swift Edge 14 AI: Pembunuh MacBook Sejati?

Salah satu produsen yang sempat mencuri perhatian adalah merek asal Tiongkok seperti Wuling.

Awalnya, mereka juga menghadapi berbagai keluhan seperti masalah suku cadang, transmisi CVT yang cepat panas, dan jaringan servis yang terbatas.

Namun, seiring waktu dan upaya perbaikan, Wuling mulai menunjukkan kemajuan. Tapi bagaimana dengan pendatang baru lainnya?

Contoh paling nyata adalah VinFast, produsen mobil asal Vietnam. Nama ini sempat viral karena berbagai keluhan dari para pemilik mobilnya di Indonesia.

Salah satu model yang menimbulkan polemik adalah VinFast VF3.

BACA JUGA:Semester I 2025 Jumlah Penumpang LRT Sumsel, Alami Kenaikan 10 Persen

BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Berangkatkan 125 Jamaah Umroh Paket 12 Hari

 

Yang membuat konsumen semakin kecewa adalah ketika mereka membawa mobil ke bengkel resmi, dikenakan biaya pemeriksaan sebesar Rp250.000 per jam, bukan tarif tetap.

Jika pemeriksaan berlangsung dua jam, maka biayanya menjadi Rp500.000. Padahal, di kebijakan global VinFast, layanan pemeriksaan mobil dalam masa garansi seharusnya gratis.

BACA JUGA:IRT Lapor Suami Hilang ke Polrestabes Palembang, Pamit Pergi Mencari Kerja di Bayung Lincir

BACA JUGA:Sampah Kiriman Cemari Sungai Kedemengan, Warga 7 Ulu Resah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber