Punya Modal Tapi Bingung?! Tips Membuka Toko Kelontong
Toko kelontongan.-Toko Sumber Rezeki-instagram.com/@sembakomurahpalembang
Pastikan Anda tahu siapa calon konsumen Anda. Apakah mereka orang yang mampu membeli barang dengan standar tinggi, standar sedang atau barang yang murah tanpa memperhatikan kualitas.
Hal ini penting dilakukan. Sebagai contoh, misalnya Anda menjual gula apakah konsumen Anda biasa membeli gula dalam bentuk packing yang bagus atau membeli gula tanpa merek yang bisa ditimbang per kilogram, per setengah kilogram, atau seperempat kilogram.
Dengan mengetahui calon konsumen, maka Anda bisa memastikan bahwa toko kelontong Anda adalah memasarkan barang dengan konsumen tertentu.
BACA JUGA:Agar Tahan Lama, Beginilah Cara Menyimpan Daging Kurban yang Benar Agar Aman di Konsumsi
BACA JUGA:Berapa Kilogram Daging Kurban yang Harus Dibagikan ke Masyarakat Sesuai Dengan Syariat Islam?
Selain itu Anda harus memahami apakah ada barang tertentu yang terus-menerus dicari konsumen yang ada di sekitar Anda, berarti barang itulah yang harus Anda siapkan lebih banyak jumlahnya.
3. Modal usaha
Dengan mengetahui persis modal usaha, Anda bisa memilih barang apa saja yang harus didahulukan untuk dijual. Usahakan dengan modal kecil barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang cepat laku.
Jangan pernah menyetok barang yang lakunya lama, sebab artinya modal Anda akan tertanam di situ. Untuk membuka toko kelontong yang paling kecil paling tidak dibutuhkan modal sekitar Rp20.000.000.
BACA JUGA:Idul Adha 1444 H, Sumatera Ekspres Grup Potong Tiga Ekor Hewan Kurban dan Palpres Potong 1 Kambing
BACA JUGA:Mengenal Kintsugi, Seni Reparasi Tradisional Jepang Nan Filosofis
4. Mencari distributor
Saat ini beberapa distributor justru mendatangi toko-toko kelontong yang sudah jadi. Mereka sistemnya menaruh barang dahulu, kemudian mereka akan mengambil barang di ujung bulan. Dengan sistem modal yang mereka taruh, keuntungannya untuk pemilik toko.
Nah, untuk yang baru membuka toko kelontong memang usahakan mencari distributor yang menjual murah. Sebab, dari situ kita bisa mendapatkan keuntungan.
Lama-kelamaan jika toko kita sudah terkenal dan distributor itu tahu bahwa barang-barang mereka itu lancar di toko kita, maka secara otomatis mereka akan mendatangi toko kita dan kita tidak lagi membeli, melainkan mereka akan titip jual. Atau istilahnya tidak ada sistem beli putus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber