Memodernisasi Keamanan Identitas Melampaui MFA

Selama dua dekade terakhir otentikasi multi-faktor (MFA) dianggap sebagai standar emas --the technewsworld.com
PALTV.CO.ID,- Selama dua dekade terakhir otentikasi multi-faktor (MFA) dianggap sebagai standar emas untuk menggantikan kata sandi demi mencapai keamanan otentikasi yang kuat.
Kode sekali pakai (OTP), token perangkat keras, dan notifikasi dorong telah meningkatkan perlindungan terhadap serangan berbasis identitas
Di sisi lain, pengalaman pengguna dalam proses otentikasi semakin menjengkelkan. Jelas bahwa era kejayaan MFA telah berlalu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran MFA.
Pertama, sejumlah metode MFA seperti pengiriman kode lewat SMS atau email rawan dieksploitasi oleh pelaku kejahatan siber.
Memanfaatkan teknik pertukaran SIM (SIM swapping) atau serangan adversary-in-the-middle (AitM) untuk mencuri kredensial otentikasi.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, PALTV Gelar Yasinan Bersama Habib Gasim Abdullah Alkaf
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Coaching Clinic Bidang Forensik, Dorong Penguatan Penegakan Hukum Berbasis Ilmiah
Bahkan notifikasi dorong kini menjadi sasaran serangan kelelahan MFA (MFA fatigue), di mana pengguna tanpa sadar menyetujui upaya login yang sebenarnya berbahaya.
Kedua, metode otentikasi berbasis perangkat keras seperti YubiKey memang memberikan perlindungan kuat terhadap phishing, namun menyulitkan dari sisi penggunaan.
notifikasi dorong telah meningkatkan perlindungan terhadap serangan berbasis identitas--the technewsworld.com
Pengguna sering kehilangan perangkat, distribusinya butuh koordinasi logistik, dan permintaan dukungan TI meningkat terutama saat karyawan bekerja dari jarak jauh atau menggunakan beberapa perangkat.
Solusi identitas federatif seperti single sign-on (SSO) memang mempermudah akses.
Namun tetap bergantung pada otoritas pusat yang bisa menjadi titik kegagalan dan menimbulkan kekhawatiran privasi jika otentikasi dikelola oleh pihak ketiga.
BACA JUGA:Imigrasi Palembang Gelar Patroli Kampus, Ajak Mahasiswa Waspadai Perdagangan Manusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the tech news world