Memodernisasi Keamanan Identitas Melampaui MFA

Memodernisasi Keamanan Identitas Melampaui MFA

Selama dua dekade terakhir otentikasi multi-faktor (MFA) dianggap sebagai standar emas --the technewsworld.com

Otentikasi yang Adaptif dan Berkelanjutan

Otentikasi harus bersifat adaptif dan berkelanjutan, tidak sekadar mengandalkan proses login statis.

Dengan mengintegrasikan analitik perilaku, data perangkat, dan penilaian risiko berbasis AI, organisasi dapat menyesuaikan tingkat keamanan secara dinamis berdasarkan analisis ancaman waktu nyata.

Misalnya, akses dari perangkat dan lokasi yang dikenal bisa diizinkan tanpa autentikasi tambahan, sementara akses mencurigakan akan memicu verifikasi tambahan.

BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Coaching Clinic Bidang Forensik, Dorong Penguatan Penegakan Hukum Berbasis Ilmiah

BACA JUGA:Terancam Batal! Ronde Ke-4 Kualifikasi Piala Dunia di Qatar-Saudi Karena Konflik Timur Tengah

Otentikasi biometrik dengan deteksi kehadiran (liveness detection) meningkatkan keamanan secara signifikan dengan memastikan bahwa hanya pengguna nyata yang hadir secara fisik yang dapat menyelesaikan proses otentikasi.

Ini mencegah serangan spoofing yang memanfaatkan foto, video, atau topeng deepfake.

Berbeda dengan sistem biometrik tradisional, deteksi kehadiran aktif memverifikasi gerakan, tekstur, atau respons untuk memastikan keberadaan fisik pengguna, sehingga jauh lebih sulit dilewati oleh penyerang.

Mewujudkan Identitas Masa Depan

Memodernisasi sistem identitas memang penuh tantangan.

BACA JUGA:Walikota Ratu Dewa Gencarkan Gerakan Tanam Pohon Buah Ciptakan RTH di Palembang

BACA JUGA:Uji Emisi Kilang Pertamina Plaju Dukung Zero Emission

Banyak organisasi kesulitan mengintegrasikan metode otentikasi baru ke dalam sistem lama, menghadapi resistensi pengguna, serta menyeimbangkan antara keamanan dan kemudahan penggunaan.

Transisi ini memerlukan perencanaan matang, dukungan pemangku kepentingan, dan investasi pada teknologi yang mendukung otentikasi yang adaptif dan terdesentralisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the tech news world