Masalah Geopolitik Iran di Piala Dunia 2026: Lolos Kualifikasi, Gagal Berangkat?

BACA JUGA:Penyidikan Korupsi Revitalisasi Pasar Cinde Berlanjut, Kejati Sumsel Periksa 5 Saksi Lagi

Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen unik karena untuk pertama kalinya diselenggarakan di tiga negara sekaligus: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Dari ketiganya, Amerika Serikat merupakan tuan rumah utama yang akan menyelenggarakan sebagian besar pertandingan, termasuk partai pembukaan dan final.

 Jika larangan ini masih berlaku saat Piala Dunia 2026 berlangsung, maka Timnas Iran akan mengalami kesulitan besar, bahkan kemungkinan besar tidak bisa berpartisipasi, karena tak bisa masuk ke salah satu negara tuan rumah utama.

FIFA, sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, mewajibkan semua peserta Piala Dunia untuk hadir dan bertanding di stadion-stadion yang telah ditentukan panitia penyelenggara.

Jika Iran tidak diizinkan masuk ke AS, maka mereka tak bisa memenuhi jadwal pertandingan yang digelar di negeri Paman Sam. Hal ini tentu menimbulkan dilema besar bagi FIFA, panitia lokal, dan Federasi Sepak Bola Iran.

BACA JUGA:Usai Digerebek, Eks Sekwan OKU Selatan dan WIL Diamankan Polrestabes Palembang

BACA JUGA:Walikota Ratu Dewa Lantik Pengurus PB KORPRI Palembang

Upaya dan Dilema FIFA

FIFA selalu menjunjung tinggi prinsip netralitas politik dan mengedepankan semangat sportivitas global. Dalam situasi seperti ini, FIFA berpotensi menghadapi tekanan dari berbagai pihak.

Edisi ke-23 turnamen terbesar ini akan menjadi ajang paling megah sepanjang sejarah--ig@teammeliaathu

Di satu sisi, mereka dituntut untuk menjaga integritas turnamen dan memastikan semua negara peserta diperlakukan secara adil.

Di sisi lain, mereka tak bisa sepenuhnya mengabaikan kebijakan imigrasi yang menjadi hak prerogatif masing-masing negara tuan rumah.

Sejumlah opsi yang bisa dipertimbangkan FIFA 

BACA JUGA:Saksi Ungkap Pembelian Mobil Mewah dari Dana Fee Proyek Pokir DPRD OKU di Persidangan Korupsi

Sumber: berbagai sumber