Striker Lokal Kalah Saing! Salah Taktik atau Sistem Kompetisi?

apakah striker lokal kalah saing dengan striker naturalisasi karena masalah taktik yang keliru, --ig@hokkycaraka
Ketika tidak ada jam terbang, maka tidak akan ada perkembangan. Sebuah siklus yang terus berulang dan membuat striker lokal kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kualitasnya.
Liga yang Tak Ramah Penyerang Lokal
posisi striker ini justru menjadi salah satu titik lemah paling mencolok dalam tim nasional.--ig@egymaulanavikri
Salah satu permasalahan besar lainnya adalah regulasi liga yang justru memberi keleluasaan bagi klub untuk merekrut pemain asing di posisi vital, termasuk striker.
Alih-alih membatasi striker asing agar posisi tersebut bisa diisi pemain lokal, regulasi justru membiarkan klub-klub bersaing mendapatkan bomber impor demi ambisi juara atau bertahan di Liga 1.
Kurangnya Edukasi Striker di Level Akademi
BACA JUGA:Aliansi Pemuda PALI Gelar Aksi Demo di Halaman Kantor Bupati
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Palembang Dorong Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah
Tak bisa dipungkiri bahwa kekurangan striker lokal juga berakar dari pembinaan usia dini.
Di banyak akademi dan sekolah sepak bola, tidak ada program khusus yang benar-benar fokus membentuk penyerang.
Pelatih lebih sering menempatkan pemain terbaik menjadi gelandang atau bek tengah, sementara posisi striker sering diberikan kepada anak-anak yang sekadar punya kecepatan.
Solusi: Reformasi Sistem dan Kepercayaan Penuh
Jika ingin mengakhiri krisis striker lokal, maka solusi tidak bisa hanya dilakukan di permukaan.
BACA JUGA:Kalah 6-0, Kualitas Pemain Diaspora Timnas Mulai Dipertanyakan
BACA JUGA:Techno Pova 7 Ultra: Smartphone Tangguh dan Futuristik, Cocokkah untuk Mahasiswa?
Dibutuhkan reformasi menyeluruh, mulai dari regulasi liga, sistem pembinaan, hingga keberanian pelatih untuk memberi kesempatan kepada striker lokal. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber