Mobil Baru di Bawah Rp100 Juta? Sekarang Hanya Mimpi

Mobil Baru di Bawah Rp100 Juta? Sekarang Hanya Mimpi--www.Vecteezy.com
Sudah Dirakit Lokal (CKD), Tapi Kenapa Tetap Mahal?
Mungkin kamu mikir, “Kan sekarang mobil udah rakitan lokal, harusnya lebih murah dong?” Sayangnya, rakitan lokal bukan berarti semua komponennya lokal. Mesin, transmisi, hingga modul elektronik masih banyak yang diimpor.
BACA JUGA:Tak Indahkan Surat Edaran, Satpol PP OKI Bongkar Lapak PKL di Kayuagung
BACA JUGA:Sidang Tuntutan Penganiayaan Dokter Koas, Fadila Alias Datuk Terancam 4 Tahun Bui
Kurs dolar tembus Rp16.800 per April 2025, otomatis harga komponen impor otomatis ikut melambung. Jadi meskipun mobilnya “dirakit di Indonesia”, harga tetap kebawa naik.
Apalagi pajak dan biaya lain ikut nimbrung: PPN, PPNBM, balik nama, pajak kendaraan, administrasi. Alhasil, mobil Rp100 juta di pabrik bisa naik jadi Rp160–200 juta di showroom.
Memiliki uang Rp 100 juta dan inginkan mobil baru? Siap-siap kecewa.--www.Vecteezy.com
Kenapa Nggak Bikin Mobil Murah Kayak Dulu?
Jawabannya: regulasi. Mobil murah tanpa fitur keselamatan nggak akan lolos sertifikasi. Kalau nggak lolos, ya nggak bisa dijual resmi.
BACA JUGA:Terungkap! 2 Bandar Narkoba di Banyuasin Ditangkap, Polisi Sita Ratusan Gram Sabu dan Ekstasi
BACA JUGA:Mengerikan! Balas Dendam, Pria Siram Air Keras ke Wajah Pemuda di SD Palembang
Pabrikan pun ogah ambil risiko karena bisa kena penalti. Jadi mobil “bebon” seperti zaman dulu, yang modalnya cuma mesin dan bodi, sudah nggak mungkin eksis hari ini.
Solusi Realistis: Mobil Bekas Adalah Jawaban
Kalau budget kamu Rp100 juta, beli mobil bekas jadi pilihan paling masuk akal. Kamu bisa dapat mobil tahun 2015-an yang fiturnya malah lebih lengkap dari LCGC baru.
Ingat, beli mobil bukan soal gengsi baru-bekas. Yang penting, sesuai kebutuhan dan nggak bikin keuangan kamu megap-megap. Karena faktanya, mobil tetaplah aset konsumtif—kecuali kamu manfaatkan buat usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber