Puluhan Kerbau di Merapi Lahat Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Penyakit Ngorok

Puluhan Kerbau di Merapi Lahat Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Penyakit Ngorok

Puluhan Kerbau di Merapi Lahat Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Penyakit Ngorok--Foto : Ilham - PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Warga Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, digemparkan oleh kematian mendadak puluhan ekor kerbau dalam dua bulan terakhir.

Diduga, kematian ternak tersebut disebabkan oleh wabah penyakit Septicemia Epizootica (SE), yang lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit ngorok.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menerima laporan terkait kejadian ini dan langsung mengambil tindakan pencegahan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi, menyatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sejumlah vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit ke wilayah lain.

“Kami telah memberikan bantuan vaksin SE, PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), dan Jembrana. Tujuannya agar wabah ini tidak meluas ke daerah lain,” ujar Ruzuan saat dikonfirmasi pada Senin (29/4).


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi--Foto : Ilham - PALTV

BACA JUGA:Sidang Tuntutan Penganiayaan Dokter Koas, Fadila Alias Datuk Terancam 4 Tahun Bui

BACA JUGA:Terungkap! 2 Bandar Narkoba di Banyuasin Ditangkap, Polisi Sita Ratusan Gram Sabu dan Ekstasi

Menurutnya, gejala yang ditemukan pada kerbau menunjukkan ciri khas penyakit ngorok yang umumnya muncul saat musim pancaroba, terutama pada hewan dengan kondisi tubuh yang lemah.

“Penyakit SE disebabkan oleh bakteri yang mudah menyerang hewan saat musim peralihan cuaca, terutama bila hewan sedang dalam kondisi tidak sehat,” jelasnya.


Diduga, kematian ternak tersebut disebabkan oleh wabah penyakit Septicemia Epizootica (SE), yang lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit ngorok.--Foto : Ilham - PALTV

Meski demikian, Ruzuan mengaku belum dapat memastikan jumlah pasti kerbau yang mati akibat wabah ini, karena masih menunggu laporan resmi dari pemerintah kabupaten.

“Kami masih menunggu laporan lengkap dari pihak kabupaten terkait jumlah kerbau yang mati,” tambahnya.

BACA JUGA:Wamenkum Apresiasi Kanwil Kemenkum Sumsel, Posbankum Makin Dekatkan Akses Hukum ke Masyarakat

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Aktif Susun Renstra 2025–2029, Dorong Akselerasi Pembangunan Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id