Akibat penyakit Septicaemia Epizootica, Lebih dari 500 Kerbau di Sumsel Mati

 Akibat penyakit Septicaemia Epizootica, Lebih dari 500 Kerbau di Sumsel Mati

Akibat penyakit Septicaemia Epizootica, Lebih dari 500 Kerbau di Sumsel Mati-@ master1305-freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Akibat penyakit Septicaemia Epizootica (SE) Atau sering dikenal dengan penyakit Ngorok, berdasarkan data dari Dinas ketahanan pangan dan peternakan (DKPP) provinsi Sumatera Selatan, tercatat ada 500 ekor kerbau mati akibat terjangkit bakteri Septicaemia Epizootica.

Untuk itu DKPP provinsi Sumsel terus menggencarkan pemberian vaksinasi kepada 26.000 kerbau yang ada di 6 kabupten kota di provinsi sumatera selatan, dengan menyiapkan Vitamin dan vaksinasi sebanyak 10.000 dosis.

Dari 10.000 dosis, sudah didistribusikan 1000 dosis untuk kabupaten Empat Lawang, 100 dosis untuk Lubuk Linggau, 500 dosis untuk Muara Enim, 300 dosis untuk Ogan Ilir (OI) dan 5000 dosis untuk kabupaten Ogan Oombring Ilir (OKI).

Kabupaten OKI menjadi daerah dengan terbanyak kasus kematian kerbau akibat penyakit Septicaemia Epizootica (SE)

BACA JUGA:DPRD Palembang minta Pemkot Siapkan Jalur Khusus Kendaraan Tonase Besar

"Dari 10.000 dosis sudah di distribusikan ke empat lawang ada 1.000 dosis, kemudian lubuk linggau 100 dosis, muara enim 500 dosis, ogan ilir 300 dosis, ogan komring ilir 5.000 dosis, dan tersisa lebih kurang 3.000 dosis dari 10.000 itu" kata Ruzuan Efendi, Kepala Dinas ketahanan pangan dan peternakan.

Menurut Ruzuan Efendi, kapala dinas ketahanan pangan dan peternakan Provinsi Sumsel, hingga saat ini belum ada lagi laporan kematian kerbau yang disebabkan oleh penyakit Septicaemia Epizootica (SE) sehingga Belum ada penambahan untuk Dosis Vaksinasi, namun apabila nantinya diperlukan, pihaknya akan menambah kembali dosis vaksinasi untuk penanganan penyakit yang disebabkan oleh bakteri SE.


Ruzuan Efendi, Kepala Dinas ketahanan pangan dan peternakan-Foto/Ekky Saputra-PALTV

"Untuk saat ini kasus kematian trennya sudah menurun, tidak ada lagi laporan-laporan kerbau yang masih mati hampir di semua kabupaten, sudah tidak ada lagi terdeteksi mati, meski empat lawang memang beberapa hari lalu ada yang mati, tapi untuk saat ini belum ada lagi laporan kerbau mati" kata Ruzuan Efendi, Kepala Dinas ketahanan pangan dan peternakan.

Ditambahkan Ruzuan selain terjangkit pada hewan kerbau, bakteri SE juga bisa terjangkit kepada hewan ternak seperti sapi, namun Ruzuan menghimbau masyarakat untuk tidak hawatir untuk berkurban pada hari raya idul adha, lantarann hewan yang sembuh dari penyakit SE, aman untuk di Konsumsi Masyarakat(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: