Program MBG Sudah Jalan, Tapi 6.092 Balita Masih Stunting di Sumsel

Program MBG Sudah Jalan, Tapi 6.092 Balita Masih Stunting di Sumsel

Program MBG Sudah Jalan, Tapi 6.092 Balita Masih Stunting di Sumsel--Foto : Lutfhi -PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Angka stunting di Sumsel masih menjadi perhatian serius. Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) juga menunjukkan peningkatan prevalensi stunting di Sumsel pada 2023, yang naik 1,7 persen menjadi 20,3 persen dari 18,6 persen pada 2022. 

Berdasarkan data dari Aplikasi e-PPGBM Dinas Kesehatan Sumsel per Oktober 2024, tercatat sebanyak 6.092 balita mengalami stunting. Angka ini dinilai masih tinggi, meskipun telah ada upaya untuk menurunkan prevalensi stunting secara nasional.  Padahal, pada 2022 angka stunting sempat turun signifikan dari 24,8 persen pada 2021. 

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Kota Palembang, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, meninjau pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Mawar Merah, Kelurahan 32 Ilir.  

"Di Sumatera Selatan, kami ingin melihat sejauh mana pelaksanaan program ini berjalan. Saat ini baru satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif, yakni di Ilir Barat II, Palembang," ujarnya saat diwawancarai pada Selasa (15/4/2025).

BACA JUGA:Tragis! Kakek 66 Tahun Tewas Terseret Truk Pengangkut Telur di Jalan Bypass Palembang

BACA JUGA:Kejari Muara Enim Sita Barang Bukti Korupsi PMI Sebesar Rp50 Juta


Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji--Foto : Lutfhi -PALTV

Wihaji menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari pemantauan pelaksanaan tugas tambahan yang diberikan kepada kementeriannya, yakni mendata dan memastikan distribusi MBG khusus bagi kelompok rentan tersebut. 

Ia menyebut bahwa program ini merupakan implementasi dari agenda nasional yang dirancang untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Dari total kuota MBG yang disediakan, setidaknya 10 persen dialokasikan khusus bagi ibu hamil, menyusui, serta balita non-PAUD. 

Sebagai contoh, dari 3.400 porsi yang tersedia, sebanyak 340 diperuntukkan bagi kelompok tersebut. Ia juga menegaskan bahwa pada bulan April ini, target distribusi mencapai 3 juta penerima, dengan target akhir tahun menyentuh angka 80 juta penerima di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pemenuhan asupan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak sangat krusial dalam mencegah stunting. Jika gangguan pertumbuhan sudah terjadi setelah usia dua tahun, penanganannya akan jauh lebih sulit.

BACA JUGA:Pohon Tumbang Tutupi Jalan di Sekayu, BPBD Muba Gerak Cepat Lakukan Evakuasi Tengah Malam

BACA JUGA:Tarif Trump Bikin Geger! Ini 5 Negara Tempat Produksi iPhone yang Ikut Kena Imbas

"Prinsipnya pemberian MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui dan balita non paud ini untuk mencegah stunting. Makan untuk memastikan 1000 hari dikasih asupan gizi, karena kalau sudah dua tahun terjadi stunting penyembuhannya sulit," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id