Toyota Rush: Mobil 'Gerobak' yang Tetap Laris Manis di Pasar Indonesia

Ungkapan “ya sudahlah, namanya juga mobil harga segini” menjadi gambaran umum sikap konsumen terhadap kekurangan kendaraan yang dibeli.

Minimnya kritikan memungkinkan produsen untuk terus menjual produk dengan kualitas kenyamanan yang tak banyak mengalami peningkatan.

BACA JUGA:Ternyata Selama Ini DA Club 41 Tak Berizin, Pemkot Palembang Ambil Langkah Tegas Usai Insiden Brutal

BACA JUGA:Tragis! Kakak di Banyuasin Tewas Dianiaya Adik Kandung Gara-gara Hal Sepele

Transformasi besar terjadi pada tahun 2017 dengan peluncuran All New Rush. Desainnya lebih modern dan teknologi pendukungnya lebih mutakhir.

Namun, satu hal yang tidak berubah adalah kenyamanannya. Mesin 2NR-VE 1500cc yang digunakan demi efisiensi bahan bakar justru membuat performa mobil ini terasa lebih lemot dibanding generasi sebelumnya.

Suspensinya pun masih sama kerasnya, sehingga pengalaman berkendara tetap jauh dari kata empuk.

Lantas, mengapa Toyota Rush tetap diminati?.

BACA JUGA:Jenazah Padli Bocah Hanyut di Sungai Wall Kabupaten OKU Akhirnya Ditemukan

BACA JUGA:Polsek Prabumulih Timur Tangkap Tersangka Pencurian Pipa Minyak PT Pertamina

Jawabannya terletak pada beberapa aspek penting yang justru menjadi keunggulan tersembunyi mobil ini. Pertama, ketahanan mesin.

Toyota Rush hadir dengan tiga varian, yakni tipe G, tipe S manual, dan tipe S AT (otomatis).--youtube@fuseboxmoto

Meskipun tidak bertenaga besar, mesin Rush dikenal sangat “badak”. Banyak pengguna generasi pertama yang masih mengendarai mobil ini tanpa pernah mengalami overhaul mesin.

Kedua, Toyota Rush masih menggunakan transmisi otomatis konvensional, bukan CVT, yang bagi sebagian orang dianggap lebih awet dan tidak rewel.

Ketiga, penggunaan sasis ladder frame menjadi poin plus bagi mereka yang mengutamakan daya tahan dan kemudahan perbaikan.

Sumber: berbagai sumber