Konten Kreator Willie Salim Akan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Cemar Nama Baik Kota Palembang

Konten Kreator Willie Salim Akan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Cemar Nama Baik Kota Palembang

Willie Salim menjadi sorotan setelah membuat konten memasak rendang dalam jumlah besar di kawasan Benteng Kuto Besak,--Foto : Ilham - PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.IDKonten kreator Willie Salim tengah mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan di Kota PALEMBANG. Aliansi aktivis setempat berencana melaporkan dirinya ke Polrestabes Kota PALEMBANG terkait konten video memasak rendang 200 kilogram yang diduga telah mencoreng citra kota.

Willie Salim menjadi sorotan setelah membuat konten memasak rendang dalam jumlah besar di kawasan Benteng Kuto Besak, namun dalam prosesnya, rendang tersebut tiba-tiba hilang. Kejadian ini memicu spekulasi liar yang berkembang di media sosial, merugikan nama baik Kota Palembang.

Menurut Adi BGP, seorang tokoh pemuda Kota Palembang, dampak dari konten tersebut sangat merugikan masyarakat. “Opini liar yang berkembang di media sosial akibat konten Willie Salim sangat merugikan citra Kota Palembang,” ungkapnya.

Ia juga mempertanyakan apakah acara tersebut memiliki izin resmi, serta mengonfirmasi bahwa mereka telah berkoordinasi untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang.

BACA JUGA:Emak-Emak Cindo Militan Sumsel Gelar Pesantren Ramadhan dan Santunan Anak Yatim

BACA JUGA:Gubernur Sumsel beri tanggapan keras, dan minta Konten kreator luruskan terkait hilangnya Rendang di BKB


Adi BGP, Tokoh Pemuda Kota Palembang (Tengah)--Foto : Ilham - PALTV

Senada dengan Adi, aktivis Yogi Bob juga menegaskan bahwa konten yang diduga disetting ini telah merusak reputasi Kota Palembang. “Kami tegas menolak kehadiran Willie Salim di Kota Palembang. Kami akan melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang atas dugaan pencemaran nama baik,” tegasnya.

Sebelumnya, konten kreator ini sempat membuat heboh dengan aksi memasak rendang 200 kilogram di Benteng Kuto Besak. Namun, rendang tersebut hilang secara misterius, yang memicu perhatian publik dan memunculkan berbagai spekulasi di media sosial. 

Kini, sejumlah aktivis berencana untuk membawa masalah ini ke ranah hukum, menuntut pertanggungjawaban terkait dugaan pencemaran nama baik kota yang mereka cintai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id