Nastar: Sajian Tradisional yang Selalu Hadir di Momen Istimewa

PALTV.CO.ID,- Ketika perayaan hari raya tiba, berbagai jenis kue kering menghiasi meja tamu di banyak rumah di Indonesia. Salah satu yang paling populer adalah nastar  kue mungil berbentuk bulat dengan tekstur lembut dan isian selai nanas yang khas.

Perpaduan rasa gurih dari adonan serta manis dan sedikit asam dari selai nanas menjadikannya favorit banyak orang dari berbagai kalangan.

Seiring dengan perkembangan tren kuliner, inovasi terhadap nastar pun semakin beragam. Kini, nastar tidak hanya berisi selai nanas, tetapi juga hadir dengan berbagai varian seperti cokelat, stroberi, keju, hingga isian kurma yang semakin menambah daya tarik kue klasik ini.

Sejarah Nastar: Dari Eropa ke Nusantara

BACA JUGA:Yamaha Gear Ultima, Skutik Multifungsi untuk Keluarga Muda

BACA JUGA:Buruan Pesan! Tiket KA Sindang Marga Diskon 25% untuk Mudik Lebih Awal

Nastar berasal dari bahasa Belanda ananas taart, yang berarti tart nanas. Kue ini diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada masa kolonial. Pada awalnya, kue tart khas Eropa umumnya berisi apel atau blueberry.

Namun, karena buah-buahan tersebut sulit ditemukan di Indonesia, masyarakat lokal menggantinya dengan nanas yang lebih mudah diperoleh.

Seiring waktu, nastar beradaptasi dengan selera lokal. Bentuknya menjadi lebih kecil dan lebih cocok sebagai kue kering dibandingkan tart berukuran besar yang lazim ditemukan di Eropa.

Kini, nastar telah menjadi salah satu ikon kuliner khas Indonesia, terutama saat perayaan hari besar keagamaan.

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Ini Penyebab Stang Motor Goyang yang Wajib Diwaspadai

BACA JUGA:Alibaba Rilis Model AI QwQ-32B, Bagaimana Model AI dengan Kemampuan Penalaran ini?

Membeli atau Membuat Sendiri?

Saat ini, nastar tersedia di berbagai toko roti, pasar tradisional, hingga supermarket. Banyak orang memilih untuk membeli nastar siap saji karena lebih praktis, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat.

Sumber: berbagai sumber