Rahasia Kesuksesan Mixue: Bagaimana Sebuah Gerai Es Krim Kecil Mampu Mengubah Industri

Rahasia Kesuksesan Mixue: Bagaimana Sebuah Gerai Es Krim Kecil Mampu Mengubah Industri

Mixue tumbuh pesat dan berhasil menarik perhatian pelanggan dengan berbagai inovasi rasa dan model bisnis yang unik--(tangkapan layar www.mixue.co.jpg)

Chapter 1 - Sejarah Mixue

Pada awalnya, Mixue didirikan pada tahun 1997 oleh Zhang Hongchao dengan modal pinjaman sebesar 7 juta Rupiah dari neneknya. Awalnya, Mixue hanya fokus pada penjualan es serut dengan strategi menjualnya dengan harga yang sangat murah, bahkan di bawah harga rata-rata.

Setelah tujuh tahun beroperasi, mereka memutuskan untuk menjajaki model waralaba (franchise). Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan profitabilitas yang mereka hadapi karena menjual es krim dengan harga yang sangat murah. Pergeseran strategi dari perusahaan makanan dan minuman (F&B) menjadi perusahaan supply chain dimulai dari sini.

Chapter 2 - Model Bisnis Mixue

Model bisnis Mixue didasarkan pada strategi harga rendah yang ekstrem. Mereka memasuki pasar tier 3 dan tier 4 dengan pendapatan rata-rata medium atau rendah. Harga es krim di cabang-cabang Mixue di Indonesia, misalnya, banyak yang di bawah 20.000 Rupiah.

Namun, dalam wawancara dengan beberapa pemilik waralaba Mixue, diketahui bahwa keuntungan yang mereka dapatkan sebagai pemilik waralaba tidak sebesar yang diharapkan. Mixue menyadari hal ini dan memutuskan untuk tidak memiliki semua cabang secara langsung.

BACA JUGA:Gaji UMR Menabung 10 juta dalam Waktu 6 Bulan, Bisakah?

BACA JUGA:Lama Tak berhubungan Sex, Apa yang Terjadi Pada Tubuh Wanita?

Sebaliknya, mereka mengizinkan pemilik cabang untuk membeli bahan dan mesin dari mereka. Model bisnis Mixue yang sederhana memungkinkan mereka untuk mencapai volume penjualan besar dengan dukungan dari model bisnis waralaba. Dengan meningkatnya volume penjualan, harga modal menjadi lebih murah, dan inilah kunci pertumbuhan pesat mereka.

Chapter 3 - Waralaba Mixue

Model waralaba Mixue memiliki beberapa karakteristik yang unik. Pertama, Mixue tidak membagi hasil dengan pemilik waralaba. Pemilik waralaba membeli produk dari Mixue dan kepemilikannya sepenuhnya.

Mixue bertanggung jawab atas manajemen toko, termasuk kasir, sedangkan pemilik waralaba mengurus hal-hal seperti desain toko dan kontraktor. Kontrak kerja berlangsung selama tiga tahun, dan jika pemilik waralaba ingin memperpanjang, mereka hanya perlu membayar biaya manajemen. 

Chapter 3 (lanjutan) - Waralaba Mixue

Ada juga biaya royalti yang harus dibayar oleh pemilik waralaba kepada Mixue. Biaya royalti ini biasanya berdasarkan persentase dari penjualan bersih toko. Dalam beberapa kasus, pemilik waralaba juga perlu membayar biaya iklan kepada Mixue untuk mendukung kampanye pemasaran secara nasional.

Meskipun Mixue tidak membagi hasil dengan pemilik waralaba, mereka tetap memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional, dan pendampingan bisnis untuk memastikan kesuksesan waralaba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumer