Alarm Keamanan! Kriminalitas Palembang Meningkat, Ini Evaluasi Kapolrestabes
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono-Foto/Suryadi-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Kapolrestabes PALEMBANG, Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengungkapkan bahwa tingkat kriminalitas di Kota PALEMBANG mengalami peningkatan pada tahun
2024. Hal tersebut disampaikan saat rilis kinerja akhir tahun Polrestabes Palembang yang berlangsung di Aula Patriatama, Senin (30/12/2024), siang.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolrestabes didampingi oleh Waka Polrestabes, AKBP Andes Purwanti, serta pejabat utama (PJU) Polrestabes Palembang.
Harryo menyatakan bahwa meningkatnya tindak pidana di Palembang menjadi bahan evaluasi bagi Polrestabes Palembang untuk mengupayakan pengurangan angka kriminalitas di tahun 2025.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Sambut Pejabat Baru, Inovasi atau Tantangan Baru?
BACA JUGA:Tantangan Berat Sriwijaya FC di Play-off Degradasi, Krisis Keuangan Harus Selesai
"Tentunya, ini menjadi panduan kami ke depan untuk mengevaluasi penyebab meningkatnya tindak pidana di Kota Palembang," tegas Kombes Harryo.
Kapolrestabes menjelaskan bahwa pihaknya akan mengkaji beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan kenaikan angka tindak pidana.
Salah satunya adalah dinamika politik, seperti pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang membutuhkan banyak personel untuk pengamanan, sehingga mengurangi kekuatan pengamanan kamtibmas.
"Selain itu, ada faktor ekonomi yang menurun di Palembang, serta dampak dari perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi dinamika sosial masyarakat," lanjut Harryo.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono-Foto/Suryadi-PALTV
Ia menambahkan bahwa kemajuan teknologi, yang membuat akses informasi dan komunikasi lebih mudah, turut berkontribusi terhadap perubahan perilaku, terutama pada kalangan remaja dan orang tua.
Terkait data tindak pidana, Harryo memaparkan bahwa angka kriminalitas pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 29,51 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Pada tahun 2023, total kasus yang tercatat sebanyak 4.659, sementara pada tahun 2024 meningkat menjadi 6.034 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: