Dosa Memutus Tali Silaturahmi dalam Islam, Perbuatan yang Dibenci Allah SWT

Dosa Memutus Tali Silaturahmi dalam Islam, Perbuatan yang Dibenci Allah SWT

Dosa Memutus Tali Silaturahmi dalam Islam--Foto : Freepik.com@freepik

Tidak hanya itu, orang yang memutus tali silaturahmi akan mendapatkan azab dari Allah SWT baik di dunia maupun akhirat.  Sebagaimana disebutkan dalamhadis yang diriwayatkan Abu Bakrah bahwa, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada dosa yang Allah lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi." (HR. Tirmidzi)

 BACA JUGA:Tingkatkan Silaturahmi, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Gelar Halal Bihalal Bersama Warga NU Palembang

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Pererat Tali Silaturahmi, Gelar Family Gathering Bersama Ibu-ibu Pengayoman dan Pipas

Memutus tali silaturahmi tidak hanya berdampak buruk secara agama, tetapi juga sosial. Di antaranya, bisa menghilangkan keberkahan hidup. sebagaiman Rasulullah SAW bersabda bahwa menjaga silaturahmi dapat memperpanjang umur dan menambah rezeki. Sebaliknya, memutuskan hubungan dapat menghilangkan keberkahan tersebut.

Dan dampak burk lainya adalah bisa merusak hubungan sosial. Ketika hubungan antar kerabat atau teman terputus, hal ini dapat menimbulkan permusuhan, rasa dendam, dan perpecahan dalam masyarakat.

Lantas bagaimana memperbaiki hubungan silaturahmi yang terputus? Jika hubungan silaturahmi sudah terputus, Islam menekankan umatnya untuk memperbaikinya. Beberapa hal yang bisa dilakukan antaralain:

1.  Meminta Maaf dan Memberi Maaf:

Langkah pertama yang penting adalah saling memaafkan atas kesalahan yang terjadi.

 BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Dr Ilham Djaya Perkuat Silaturahmi dengan Menggelar Halal Bihalal

BACA JUGA:Pererat Silaturahmi Pemprov Sumsel Gelar Buka Bersama Forkopimda dan Awak Media

2.  Mengambil Inisiatif untuk Memulai Kembali Hubunga:

Jangan menunggu pihak lain untuk memulainya. Rasulullah SAW menganjurkan agar seorang Muslim menjadi pihak yang pertama kali memperbaiki hubungan.

3.  Menghindari Penyebab Konflik:

Berusahalah untuk menjaga komunikasi yang baik dan menghindari pembicaraan atau tindakan yang dapat menimbulkan konfik dan perpecahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber