Fenomena Viral Video Qariah Disawer, Mengejar AdSense Mengabaikan Adab
Aksi sawer qariah yang tengah melantunkan ayat suci Al-Qur'an.-Tangkapan layar youtube.com/yanto photo-youtube.com
Namun, Nadia menyayangkan sikap beberapa netizen justru menyudutkan dan menghujat dirinya. “Cuma netizen ini belum banyak yang faham saya terus yang dihujat,” ujar Nadia.
Lebih lanjut Nadia mengungkapkan bahwa kebiasaan nyawer itu terjadi pula dengan qari dan qariah lainnya. Namun menurut Nadia, video qari dan qariah yang disawer itu tidak beredar viral seperti video dirinya.
"Sebetulnya hal seperti ini bukan hanya terjadi sama saya, tapi banyak qari/qariah lain yang pernah lagi ngaji disawer seperti itu, apalagi di daerah Banten menurut saya sudah jadi hal yang lumrah bagi masyarakat Banten sawer qari, tapi mungkin tidak diviralkan videonya seperti video saya," tandas Nadia.
BACA JUGA:Penumpang Bandara SMB II Wajib Patuhi PPDN
BACA JUGA:Berawal dari Sebuah Mimpi, Paul McCartney Ciptakan Lagu ‘Yesterday’
Menanggapi video viral Nadia Hawasyi, Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah dalam artikel “Fatayat NU Nilai Sawer Qariah Tidak Etis dan Mengganggu Kekhidmatan” yang dimuat NU Online pada Sabtu, 7 Januari 2023 menilai, aksi sawer yang dilakukan kepada qariah Nadia Hawasyi sebagai tindakan yang sangat tidak etis. Aksi sawer tersebut juga mengganggu kekhidmatan jamaah dalam mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur'an.
"Tindakan sawer itu sangat tidak etis karena membaca ayat suci Al-Qur'an adalah hal khusus karena ayat Al-Qur'an adalah kalam suci ilahi yang secara norma agama, hendaknya penonton mendengarkan secara lebih khidmat dan khusyuk," papar Margaret.
Lebih lanjut Margaret menegaskan, tindakan sawer ini alih-alih sebagai tindakan pemberian apresiasi, justru sebaliknya juga dapat dianggap sebagai tindakan pelecehan baik kepada qariahnya maupun dari sisi pelecehan terhadap pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang merupakan kalam ilahi.
"Sebagaimana kita ketahui melalui video tersebut dapat didengarkan juga kemudian penonton atau orang yang mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an tertawa-tawa. Memberikan penghargaan atau ucapan terima kasih, bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih etis. Misalnya setelah selesai pembacaan ayat suci Al Qur'an," kata Margaret.* (Devi Setiawan, PALTV.CO.ID)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: nu online