Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Pengamat Soroti Dampak Terhadap Timur Tengah

Pada Januari 2020, Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, salah satu komandan tertinggi Iran. Tindakan ini menciptakan ketegangan militer antara AS dan Iran serta meningkatkan ancaman terhadap kepentingan AS di wilayah tersebut.

Jika Trump melanjutkan pendekatan keras terhadap Iran, maka ancaman konflik terbuka antara kedua negara bisa meningkat. JD Vance, wakil presiden Trump saat ini, juga telah mengisyaratkan kebijakan agresif terhadap Iran.

Namun, para pengamat seperti Julien Barnes-Dacey dari European Council on Foreign Relations (ECFR) menilai Trump mungkin akan lebih memilih tekanan ekonomi yang intensif daripada mengerahkan militer AS secara langsung.

Hal ini bisa berdampak pada sanksi yang lebih ketat, terutama terhadap ekspor minyak Iran, yang dianggap akan mengurangi sumber pendapatan utama negara tersebut.

BACA JUGA:Resep Gule Eungkot Paya Khas Aceh, Sajian Lezat dan Khas yang Penuh Rempah

BACA JUGA:Pengukuhan ALISA ‘Khadijah’ ICMI Palembang, Diharap Dorong Pengembangan UMKM di Palembang

Posisi Trump di Timur Tengah dan Dampak terhadap Perdamaian Regional

Dengan kebijakan pro-Israel, dukungan terhadap Abraham Accords, serta tekanan maksimum pada Iran, kebijakan Trump di Timur Tengah diperkirakan akan membawa tantangan besar bagi upaya perdamaian.

Konflik di Timur Tengah, yang melibatkan banyak aktor seperti Iran, kelompok militan, dan negara-negara Teluk, dapat semakin kompleks dengan keterlibatan AS yang cenderung memihak.

Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 bukan hanya menjadi peristiwa penting bagi warga AS, --realdonaldtrump/ig

Beberapa analis berpendapat bahwa posisi Trump ini akan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah konflik, terutama di Palestina, yang selama ini menerima dampak langsung dari kebijakan militer dan pendudukan Israel.

BACA JUGA:Resep Gule Eungkot Paya Khas Aceh, Sajian Lezat dan Khas yang Penuh Rempah

BACA JUGA:Resep Nasi Subut dan Sate Ikan Pari Cita Rasa Khas Kalimantan Utara

Jika Trump kembali menerapkan kebijakan keras dan lebih berpihak kepada Israel, perdamaian yang seimbang di Timur Tengah mungkin akan sulit dicapai dalam waktu dekat.

Sumber: berbagai sumber