Trend Boneka Labubu: Viral Berkat Lisa Blackpink

Trend Boneka Labubu: Viral Berkat Lisa Blackpink

Trend Boneka Labubu: Viral Berkat Lisa Blackpink--ig.com/@sonauthentic.tns


Boneka Labubu ini langsung menjadi fenomena viral setelah Lisa Blackpink memamerkannya--ig.com/@sonauthentic.tns

Tren mengoleksi boneka Labubu tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga orang dewasa, terutama mereka yang gemar mengoleksi mainan.

Dengan semakin populernya budaya pop dan seni urban, boneka ini tidak hanya sekadar mainan biasa, tetapi juga dianggap sebagai barang koleksi yang memiliki nilai investasi.

BACA JUGA:BMW X3 2025: SUV Hybrid yang Tetap Setia pada Akar Kemewahannya

BACA JUGA:Setelah Dilantik, Ketua IKPBT Siap Bersinergi Dersama Pemerintah Daerah

Keunikan desainnya dan keterbatasan jumlah edisi membuatnya semakin berharga di kalangan kolektor.

Salah satu faktor yang turut mendongkrak popularitas boneka Labubu adalah Lisa, anggota grup K-Pop terkenal, Blackpink.

Lisa diketahui mengoleksi Labubu, dan hal ini membuat penggemarnya serta banyak orang tertarik untuk memiliki boneka serupa.

Setelah Lisa memamerkan koleksi boneka Labubunya, permintaan terhadap boneka ini melonjak secara drastis.

BACA JUGA:CBR1000RR-R Fireblade Edisi Terbaru Resmi Diperkenalkan AHM, Harga Tembus Rp798 Juta

BACA JUGA:BMW X3 2025: SUV Hybrid yang Tetap Setia pada Akar Kemewahannya

Ini bukan pertama kalinya seorang selebriti mempengaruhi tren mainan, tetapi kasus Labubu ini terasa spesial karena daya tarik estetikanya yang kuat.

Karena popularitasnya yang meningkat pesat, tidak mengherankan bahwa boneka Labubu menjadi target produsen barang palsu. Hal ini bahkan sampai memicu perhatian pemerintah di beberapa negara.

Menurut laporan dari situs Bangkok Post, Perdana Menteri Thailand, Puangpet Chunlaiad, sempat mengeluarkan peringatan kepada publik agar berhati-hati saat membeli boneka Labubu, khususnya dalam memastikan keaslian produk tersebut.

Bagi para penggemar yang tertarik untuk membeli boneka Labubu, penting untuk berhati-hati dan membeli dari sumber yang terpercaya. Barang palsu tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga merusak nilai seni dan keunikan koleksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber