Dokter di India Lakukan Aksi Mogok Nasional pada Sabtu 17 Agustus 2024
Dokter di India Lakukan Aksi Mogok Nasional pada Sabtu 17 Agustus 2024--
Pihak berwenang harus memastikan keselamatan para dokter di rumah sakit dan kampus," ungkap IMA dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis melalui platform media sosial X.
Berbagai serikat pekerja medis, baik yang berada di sektor pemerintahan maupun swasta, telah memberikan dukungan penuh terhadap aksi mogok tersebut.
Di beberapa negara bagian, para dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah sudah mulai menghentikan layanan elektif "tanpa batas waktu" sejak Senin lalu sebagai bentuk protes atas kejadian ini.
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, 4 Rumah di Lemabang Palembang Terbakar
BACA JUGA:Menyelamatkan Kota dalam Permainan SOS OPS! Tantangan dan Adrenalin Maksimum
Laporan dari media India mengungkapkan bahwa dokter yang menjadi korban tersebut ditemukan di sebuah ruang seminar di rumah sakit pendidikan, yang diduga dia gunakan untuk beristirahat sejenak setelah menjalani shift yang panjang.
Hasil otopsi mengonfirmasi bahwa korban telah mengalami kekerasan seksual. Para dokter mengatakan bahwa insiden ini menyoroti betapa rentannya para tenaga medis yang bekerja tanpa perlindungan dan fasilitas yang memadai.
Meskipun polisi telah menangkap seorang pria yang bekerja di rumah sakit dan diduga membantu orang-orang untuk melewati antrian yang panjang, pemerintah negara bagian dituduh gagal menangani kasus ini dengan benar.
Perubahan yang Minim
BACA JUGA:Kenapa Harus Memilih TECNO POVA 6 Pro 5G? Ini Pertimbangannya!
BACA JUGA:Seorang Pelajar SMP Negeri 1 Muara Enim Menghilang, Ternyata Tenggelam di Sungai Lematang
Menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB), ada lebih dari 31.000 kasus pemerkosaan yang dilaporkan pada tahun 2022, yang merupakan tahun terakhir data tersedia.
Pemerkosaan dan pembunuhan brutal terhadap seorang perempuan muda di sebuah bus di Delhi pada tahun 2012 memicu protes besar-besaran dan kemarahan nasional atas kegagalan negara dalam menangani kekerasan seksual terhadap perempuan.
Pada tahun 2012, ketika insiden tersebut terjadi, polisi mencatat sekitar 25.000 kasus pemerkosaan setiap tahunnya di seluruh India, berdasarkan data NCRB.
Sejak tahun 2012, pemerintah India telah melakukan perubahan signifikan pada sistem peradilan pidana, termasuk pengetatan hukuman bagi pelaku pemerkosaan dan pemberlakuan hukuman mati bagi pelaku berulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber