Tantangan dalam Memadamkan Kebakaran pada Mobil Listrik yang Begitu Rumit dan Berisiko

Tantangan dalam Memadamkan Kebakaran pada Mobil Listrik yang Begitu Rumit dan Berisiko

Tantangan dalam Memadamkan Kebakaran pada Mobil Listrik yang Begitu Rumit dan Berisiko--Istimewa

PALTV.CO.ID - Kebakaran pada mobil listrik menjadi perhatian serius, terutama ketika insiden tersebut menyebabkan kerusakan yang luas dan mengancam keselamatan publik.

Salah satu kejadian yang menggarisbawahi tingkat kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh kebakaran mobil listrik adalah insiden yang terjadi di Incheon, Korea Selatan.

Sebuah mobil listrik Mercedes-Benz EQE terbakar di sebuah parkiran, menyebabkan 21 orang dirawat di rumah sakit karena keracunan asap dan lebih dari 100 kendaraan mengalami kerusakan. Insiden ini menyoroti betapa sulitnya memadamkan kebakaran pada mobil listrik dan mengapa kebakaran semacam ini bisa menimbulkan dampak yang begitu besar.

Kesulitan utama dalam memadamkan kebakaran pada mobil listrik terletak pada sifat unik dari baterai yang digunakan. Mercedes-Benz EQE, seperti banyak mobil listrik lainnya, menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas besar, dalam hal ini 90,6 kWh, yang diproduksi oleh CATL, perusahaan asal China.

BACA JUGA:Honda Vario Terbaru Resmi Meluncur, Berapa Harganya?

BACA JUGA:Kenalkan Warna Baru: Yamaha Meluncurkan R15 Connected Series Yang Luncur Bulan Agustus

Sebagai perbandingan, beberapa model mobil listrik lain seperti BYD Dolphin memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil, yaitu 44 kWh hingga 60 kWh.

Baterai dengan kapasitas besar ini memang menawarkan daya tahan yang lebih lama, namun juga membawa risiko yang lebih besar dalam situasi kebakaran.

Salah satu alasan utama mengapa kebakaran pada mobil listrik sulit dipadamkan adalah tingginya suhu yang tercipta saat baterai terbakar.

Kebakaran pada mobil listrik bisa mencapai suhu hingga 5.000 derajat Fahrenheit, jauh lebih panas dibandingkan dengan kebakaran pada mobil berbahan bakar gas konvensional yang biasanya mencapai sekitar 1.500 derajat Fahrenheit. Tingginya suhu ini membuat api sulit dipadamkan dan membutuhkan upaya pemadaman yang lebih intensif serta waktu yang lebih lama.

BACA JUGA:Hyundai Casper: Mobil Listrik Murah yang Siap Menggebrak Pasar Indonesia

BACA JUGA:Mengulik Spesifikasi dan Fitur Motor Listrik TVS iCube: Generasi Ketiga yang Menarik

Selain itu, lokasi baterai dalam mobil listrik juga menambah tantangan dalam proses pemadaman. Baterai biasanya terletak di bagian bawah kendaraan, hanya beberapa inci dari tanah, dan terbungkus dalam wadah yang sangat kuat, seringkali terbuat dari bahan seperti titanium.

Wadah ini dirancang untuk melindungi baterai dari benturan atau kerusakan eksternal, namun juga membuat baterai sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber