Mengapa Patah Tulang Belakang Dapat Menyebabkan Kematian
Mengapa Patah Tulang Belakang Dapat Menyebabkan Kematian-- pexel.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Setelah tergelincir, tulang ekor bisa terasa nyeri. Ada juga gejala lain yang tak kalah mengganggu.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Jatuh terduduk atau tergelincir biasanya terjadi di permukaan licin dan disebabkan oleh hilangnya keseimbangan tubuh untuk tetap berada di satu posisi.
Nah, ketika tergelincir bagian tubuh yang sering terasa sakit adalah tulang ekor. Akibatnya, saat mencoba berdiri, kamu merasakan sakit dan nyeri di bagian bokong.
Mengapa efek jatuh tergelincir bisa membuat tulang ekor sakit? Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan?
BACA JUGA:Terjebak di Antara Lava dan Jebakan, Taklukkan Mode Lava dalam Game Chained Together
Patah tulang belakang merupakan salah satu jenis cedera yang dapat mempengaruhi saraf tulang belakang. Cedera pada saraf tulang belakang terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada saraf yang berada di dalam saluran tulang belakang.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada jaringan, bantalan, tulang, atau saraf tulang belakang itu sendiri. Ada anggapan bahwa patah tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan. Apakah benar?
Cedera saraf tulang belakang dapat terjadi akibat pergeseran, patah, atau terkilirnya tulang punggung. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal ini antara lain kecelakaan, olahraga, serta kekerasan fisik.
Selain itu, patah tulang belakang juga bisa terjadi karena kondisi kesehatan tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis, kanker tulang, dan tumor tulang belakang.
BACA JUGA:Harga Mobil Listrik Kona Electric Turun Harga
Cedera pada tulang belakang dan saraf tulang belakang dapat menjadi kondisi yang sangat berbahaya.
Ini dikarenakan saraf tulang belakang memiliki peran yang penting dalam pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh, dan begitupun sebaliknya. Kelumpuhan akibat cedera saraf tulang belakang terjadi karena terganggunya proses pengiriman sinyal tersebut.
Hal ini bisa menyebabkan hilangnya sensor motorik dan kendali gerak, yang dapat berujung pada kelumpuhan. Ketika seseorang mengalami gangguan ini, penanganan dan pengobatan harus segera dilakukan agar kondisi tidak semakin parah dan masa pemulihan bisa dipercepat.
Menunda pengobatan dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan komplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: hallodoc.com