Daya Tarik dan Sejarah Monumen Bambu Runcing di Surabaya

Daya Tarik dan Sejarah Monumen Bambu Runcing di Surabaya

Daya Tarik dan Sejarah Monumen Bambu Runcing di Surabaya--ig.com/@indraiswanto84

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Bagi warga Surabaya, Monumen Bambu Runcing merupakan salah satu landmark yang sangat familiar. Monumen ini terdiri dari lima pilar bambu emas yang menjulang tinggi, membentuk simbol yang kokoh dan menonjol.

Kilau emasnya yang mempesona, ditambah dengan lampu hias yang berkilauan dan efek kabut yang keluar dari rongga bambu di pagi hari, membuat monumen ini sangat memukau.

Monumen ini tidak hanya indah di malam hari dengan bendera merah putih yang berkibar dan air mancur yang menambah pesonanya, tetapi juga menyimpan makna historis yang mendalam. Mengapa bambu, yang seringkali dianggap sebagai tumbuhan biasa, dapat menjadi ikon Kota Surabaya?

Monumen Bambu Runcing dibangun sebagai simbol perlawanan rakyat Surabaya melawan penjajah. Senjata bambu runcing digunakan oleh para pejuang pada masa penjajahan sebagai alat untuk mempertahankan diri dan melawan penjajah.

BACA JUGA:Mencapai Aktivitas Optimal dengan Xiaomi Smartband 8 Pro : Pilihan Sport Mode untuk Kesehatan dan Produktif

Monumen ini diresmikan pada tanggal 25 Mei 1981 oleh Gubernur Jawa Timur, H. Prijosoedarmo.

Pendirian monumen ini adalah bentuk penghargaan terhadap perjuangan rakyat Surabaya yang menggunakan bambu runcing sebagai senjata utama mereka. Monumen ini berdiri sebagai tanda kemenangan dan semangat perjuangan yang tidak pernah padam.

Monumen ini tidak hanya menarik karena sejarahnya, tetapi juga karena keindahan visualnya. Kilauan warna emas dan hiasan lampu di malam hari menciptakan suasana yang magis. Di pagi hari, efek kabut yang keluar dari rongga bambu menambah keindahan pemandangan. Selain itu, taman bunga yang mengelilingi monumen menambah kesan sejuk dan asri, menjadikannya tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.

Meskipun tidak ada aturan baku yang harus dipatuhi saat berkunjung ke Monumen Bambu Runcing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat bersejarah ini:

BACA JUGA:Arab Saudi Sebut Sejumlah Perusahaan Pariwisata Membuat Visa Ilegal Untuk Jemaah Haji

Tidak membuang sampah sembarangan di area monumen.

Tidak merusak taman atau memetik bunga.

Tidak mandi atau masuk ke area air mancur.

Tidak merusak atau mencoret area monumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber