Arab Saudi Sebut Sejumlah Perusahaan Pariwisata Membuat Visa Ilegal Untuk Jemaah Haji

Arab Saudi Sebut Sejumlah Perusahaan Pariwisata Membuat Visa Ilegal Untuk Jemaah Haji

Arab Saudi Sebut Sejumlah Perusahaan Pariwisata Membuat Visa Ilegal Untuk Jemaah Haji--aalshemsi/ig

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan pariwisata di berbagai negara telah mengeluarkan visa yang tidak sah bagi pengunjung ke Arab Saudi dan menyuruh jemaah untuk menunaikan ibadah haji secara ilegal. Kolonel Talal al-Shalhoub menyampaikan informasi ini kepada Al Arabiya, Senin 12 Juni 2024.

Kolonel Talal al-Shalhoub menjelaskan bahwa beberapa perusahaan pariwisata mendorong pelanggannya untuk melakukan perjalanan ke Mekkah dua bulan sebelum musim haji dimulai, dengan tujuan menghindari peraturan ketat yang diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi.

Haji tahun ini menyaksikan lebih dari 1,83 juta Muslim berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan salah satu dari Lima Rukun Islam. Haji adalah kewajiban bagi semua Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk menunaikannya.

Untuk mencegah kepadatan di salah satu pertemuan terbesar di dunia, pemerintah Saudi telah menetapkan peraturan ketat guna membatasi jumlah visa haji yang dikeluarkan.

BACA JUGA:Ketegangan Antara Uni Eropa dan China Meningkat Akibat Bea Masuk Mobil Baru

Beberapa kampanye media telah diluncurkan beberapa bulan sebelumnya untuk memperingatkan masyarakat agar tidak melakukan haji tanpa izin yang sah, kata al-Shalhoub.

Hukuman yang ketat telah diberlakukan untuk mencegah pelanggaran tersebut, tambahnya. Namun, puluhan pelanggaran tetap dilaporkan selama pelaksanaan ibadah haji. Suhu panas yang ekstrem disebut sebagai penyebab utama kematian mayoritas jemaah, menurut Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Menurut al-Shalhoub, izin haji tidak hanya memberikan akses masuk ke Mekkah, tetapi juga digunakan sebagai alat untuk menentukan lokasi jemaah, sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk memberikan bantuan yang diperlukan dalam situasi darurat.

Dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad al-Jalajel menyebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan bantuan pencegahan kepada sekitar 1,3 juta jemaah selama pelaksanaan haji tahun ini.

BACA JUGA:Tren Pasar Kripto Dilanda Gelombang Sentimen Negatif, Apakah Harga Bitcoin Bakal Terus Anjlok?

Dia juga menambahkan bahwa pihak berwenang telah memberikan lebih dari 465.000 layanan perawatan, termasuk 141.000 untuk jemaah yang tidak memiliki izin haji yang sah.

Al-Jalajel menegaskan bahwa Kerajaan Saudi telah melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan jemaah haji, terlepas dari status visa mereka. "Kami menangani banyak kasus akibat tekanan panas," kata al-Jalajel seperti dikutip Al Arabiya.

Upaya ini termasuk menyediakan layanan medis dan pencegahan bagi para jemaah, termasuk mereka yang tidak memiliki otorisasi resmi. Kerajaan Saudi berkomitmen untuk memastikan bahwa semua jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan aman dan nyaman.

Selain itu, Kolonel Talal al-Shalhoub menekankan bahwa izin haji berfungsi lebih dari sekadar kartu akses. "Izin ini juga digunakan untuk melacak lokasi jemaah, sehingga kami dapat memberikan bantuan yang diperlukan selama keadaan darurat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber