Berbahaya? Makan Daging Kurban Berlebihan Dapat Memicu GERD
Berbahaya? Makan Daging Kurban Berlebihan Dapat Memicu GERD-@ chandlervid85-freepik
Pola makan memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan, dengan makanan tertentu memperburuk gejala GERD. Makanan tinggi lemak, alkohol, cokelat, dan minuman berkarbonasi dapat menurunkan tekanan sfingter esofagus dan meningkatkan paparan asam.
BACA JUGA:Amazon Berencana Bersaing dengan ChatGPT, Hadirkan Chatbot AI Baru, Metis
Konsumsi makanan sehat yang kaya buah dan biji-bijian, seperti diet Mediterania, dapat memperbaiki gejala GERD. Mengubah kebiasaan makan bisa menjadi strategi yang lebih hemat biaya dibandingkan hanya mengandalkan obat-obatan.
Perhatian khusus harus diberikan pada makanan berkalori tinggi, bervolume besar, dan tinggi lemak, karena faktor-faktor ini telah dikaitkan dengan peningkatan refluks esofagus. Pada saat Idul Adha, umat Islam merayakan dengan berkurban kambing atau sapi, yang menghasilkan banyak daging kurban.
Daging, terutama yang berlemak tinggi, dapat memperburuk gejala GERD, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan tinggi kalori. Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi kalori dapat memperparah paparan asam lambung di esofagus.
Oleh karena itu, konsumsi daging kurban dalam jumlah besar dapat memicu GERD jika asupan kalori dan lemak tinggi dalam satu waktu. Namun, makan daging kurban dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan masih diperbolehkan. Pengolahan daging kurban juga bisa memperburuk GERD jika dimasak dengan cara yang memicu asam lambung, seperti dengan bumbu pedas, santan, atau bahan asam.
Dengan demikian, bijak dalam mengonsumsi daging kurban dan mengatur porsinya dapat membantu mencegah kambuhnya GERD.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: