Toyota Akan Terus Mengembangkan Mobil Berbahan Bakar Gas Hingga ICE Dilarang

Toyota Akan Terus Mengembangkan Mobil Berbahan Bakar Gas Hingga ICE Dilarang

Toyota Akan Terus Mengembangkan Mobil Berbahan Bakar Gas Hingga ICE Dilarang-- motor1.com

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan yang Tinggalkan Mayat Tinggal Tengkorak di Muba Menyerahkan Diri

Merek mewah Toyota, Lexus, telah memasang mesin turbo tiga silinder 1,6 liter dari hot hatch ke dalam konsep LBZ yang rencananya akan diproduksi dalam waktu dekat.

Crossover kecil ini diharapkan memiliki tenaga yang sama, yaitu 300 hp dan torsi 295 lb-ft, meskipun tidak akan dijual di Amerika Serikat.

Namun, keputusan Toyota untuk tetap fokus pada mesin pembakaran internal mendapat beragam tanggapan. Di satu sisi, ada yang merasa bahwa mobil listrik adalah masa depan dan ICE adalah teknologi yang ketinggalan zaman.

"Siapa peduli dengan knalpot!? Hanya pahlawan internet yang tidak memiliki SIM yang menginginkan knalpot dan suara mesin menjadi usang," tulis Jxr12 dalam sebuah komentar.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Perkuat Pelayanan Publik Berbasis HAM di UPT

Di sisi lain, ada yang tetap menghargai suara mesin dan merasakan koneksi emosional dengan teknologi ICE. "Saya peduli dengan suara mesin, dan ini adalah salah satu perbandingan terburuk yang pernah saya lihat untuk mesin ICE," balas fulviadino.

Toyota tampaknya berada di persimpangan jalan yang menarik. Dengan terus mengembangkan teknologi ICE sembari mengeksplorasi hybrid dan bahan bakar alternatif.

Perusahaan ini berusaha untuk menawarkan yang terbaik dari kedua dunia: kenikmatan berkendara tradisional yang digemari oleh puris otomotif, serta upaya untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi fokus utama di era kendaraan listrik. 

Bagaimanapun, keputusan ini akan menjadi ujian bagi Toyota untuk menyeimbangkan inovasi dan tradisi dalam industri otomotif yang terus berkembang.

BACA JUGA:OJK Catat Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Capai Rp139 Triliun

Sementara dunia beralih ke mobil listrik, Toyota tetap berkomitmen pada mesin pembakaran internal hingga batas akhir, menunjukkan bahwa dalam pandangan mereka, perjalanan menuju masa depan mobilitas tidak hanya tentang meninggalkan yang lama, tetapi juga mengintegrasikan yang baru dengan bijaksana.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: motor1.com