AI Mengungkap Perbedaan Tersembunyi Struktur Otak Pria dan Wanita

Karena model ini dirancang untuk menggunakan metode statistik dan matematika yang kompleks agar menjadi “lebih pintar” seiring berjalannya waktu seiring dengan bertambahnya data yang dikumpulkan, mereka akhirnya “belajar” membedakan jenis kelamin biologis sendiri. 

Yang terpenting, program tersebut dibatasi dalam menggunakan ukuran dan bentuk otak secara keseluruhan untuk menentukan keputusannya, kata Lui.

Berdasarkan hasilnya, semua model mengidentifikasi jenis kelamin subjek pemindaian dengan benar antara 92% dan 98%.  Beberapa fitur khususnya membantu mesin dalam menentukan, termasuk seberapa mudah dan ke arah mana air dapat bergerak melalui jaringan otak.

“Hasil ini menyoroti pentingnya keberagaman ketika mempelajari penyakit yang muncul di otak manusia,” kata rekan penulis utama studi Junbo Chen, MS, seorang kandidat doktor di NYU Tandon School of Engineering.

“Jika, seperti yang selama ini terjadi, laki-laki digunakan sebagai model standar untuk berbagai kelainan, peneliti mungkin akan kehilangan wawasan kritisnya,” tambah penulis utama studi tersebut, Vara Lakshmi Bayanagari, MS, asisten peneliti pascasarjana di NYU Tandon School.

Bayanagari memperingatkan bahwa meskipun alat AI dapat melaporkan perbedaan dalam organisasi sel otak, alat tersebut tidak dapat mengungkapkan jenis kelamin mana yang lebih mungkin memiliki ciri-ciri tertentu.  Dia menambahkan bahwa penelitian tersebut mengklasifikasikan seks berdasarkan informasi genetik dan hanya mencakup MRI dari pria dan wanita dengan cis-gendered.(*)

Sumber: