Mengejutkan! AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Berbahaya Dan Cedera Serius
Mengejutkan! AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Berbahaya Dan Cedera Serius--freepik.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Dalam sebuah pengadilan yang menarik perhatian publik, AstraZeneca, perusahaan farmasi terkenal, secara resmi mengakui bahwa vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan memiliki potensi efek samping yang jarang terjadi.
Langkah ini menjadi perhatian utama dalam kasus hukum yang melibatkan klaim bahwa vaksin ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius, termasuk Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS).
Kasus ini mencuat setelah AstraZeneca, bersama dengan Universitas Oxford, mengembangkan vaksin AZD1222 sebagai upaya tanggap darurat terhadap merebaknya virus corona pada tahun 2020.
Vaksin ini kemudian diproduksi dengan nama "Covishield" di India oleh Serum Institute India (SII) melalui lisensi yang diberikan oleh kedua belah pihak.
BACA JUGA:ONIC PH, Salah Satu Tim Unggulan MPL Filipina, Tersandung Isu Match Fixing
Dalam proses pengadilan yang berlangsung, AstraZeneca menghadapi gugatan class action yang mengklaim bahwa vaksin mereka memiliki cacat dan kemanjurannya dilebih-lebihkan.
Klaim utama dalam gugatan ini adalah bahwa vaksin dapat menyebabkan TTS, suatu kondisi langka di mana orang mengalami pembekuan darah yang berbahaya dan jumlah trombosit dalam darah menjadi rendah.
Dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris pada Februari 2024 mengungkapkan pengakuan dari AstraZeneca bahwa vaksin mereka "dapat, dalam kasus yang sangat jarang, menyebabkan TTS".
Ini menjadi titik terang dalam kasus ini, meskipun perusahaan tersebut tetap membantah klaim bahwa vaksin mereka cacat atau kurang efektif.
BACA JUGA:Setelah Instagram, Threads Mungkin Juga Akan Melihat Beberapa Perubahan Algoritma.
Pengacara yang mewakili korban dan keluarga yang terkena dampak serius dari vaksin AstraZeneca telah mengajukan 51 kasus ke Pengadilan Tinggi, dengan tuntutan ganti rugi mencapai hingga £100 juta.
Salah satu kasus pertama yang mencuat adalah kasus Jamie Scott, yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak sejak menerima vaksin pada April 2021.
Dalam surat balasan yang dikirimkan pada bulan Mei 2023, AstraZeneca tak mengakui bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik.
Namun, pengakuan baru-baru ini dalam pengadilan memberikan harapan bagi para korban dan keluarga mereka untuk mendapatkan kompensasi yang adil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber