Alpukat dan Gula Batok, Oleh-oleh Khas Lubuklinggau
Lapak Penjual Alpukat di Lubuklinggau-Suzan Oktaria-Suzan Oktaria
LUBUKLINGGAU, PALTV.CO.ID - Bagi yang berkunjung ke kota Lubuklinggau rasanya tidak lengkap, kalau pulang tidak membawa oleh-oleh khas kota silampari ini yakni buah alpukat dan gula batok.
Lubuklinggau memang terkenal dengan buah alpukat karena berbeda dibandingkan dari daerah lain. Buah alpukat Lubuklinggau punya kekhasan dengan daging tebal, panjang, berwana hijau mengkilap dan biasa disebut dengan buah alpukat mentega karena dagingnya berwarna kuning seperti mentega. Selain itu ada juga buah alpukat madu yang berwarna kuning, berdaging tebal, besar dengan rasa yang manis.
Pedagang menjual buah alpukat ini di depan stasiun kereta api. Di kawasan ini berjejer lapak-lapak penjual alpukat. Alpukat yang dijual ada yang siap dimakan atau juga menunggu 1-2 hari untuk bisa disantap yang cocok dibuat sebagai buah tangan dari Lubuklinggau.
Lapak Penjual Alpukat di Lubuklinggau-Suzan Oktaria
Salah satu pedagang alpukat, Rosita mengaku penjualannya semakin meningkat di masa musim liburan seperti saat ini. Sebenarnya buah alpukat yang dijual di lapaknya tidak hanya berasal dari Lubuklinggau. Untuk memenuhi permintaan buah alpukat, dia sengaja mendatangkan langsung dari provinsi tetangga seperti Bengkulu.
BACA JUGA:5 Jenis Ikan Pindang Khas Palembang
Saat ini untuk harga jual buah alpukat berbeda-beda tergantung dari kondisi dan ukuran buahnya, harganya mulai dari Rp20.000,- per kilogram untuk buah alpukat mentega dan Rp30.000,- sampai Rp35.000,- per kilogram.
"Harga buah alpukat yang dijual berbeda-beda tergantung dari kondisi dan ukuran buahnya, harganya mulai dari Rp20.000,- per kilogram untuk buah alpukat mentega dan Rp30.000,- sampai Rp35.000,- per kilogram, ujar Rosita.
Alpukat Mentega-Suzan Oktaria
Selain buah alpukat, kota Lubuklinggau juga memiliki gula batok yang menjadi pilihan oleh-oleh untuk dibawa pulang. Gula batok adalah salah satu bahan utama dalam membuat cuko (kuah dari pempek).
Gula batok khas Lubuklinggau sangat terkenal di kalangan para pembuat pempek karena kualitas terbaik. Sehingga wajib menggunakan gula batok Lubuklinggau untuk membuat cuko. Karena cuko yang dihasilkan lebih kental dan manis, apalagi gula batok khas Lubuklinggau terkenal bersih, tidak ada ampas, warnanya tidak hitam dan tidak pahit.
Baca juga : Kesal Terjebak Macet? Pantau Google Maps Sebelum Berkendara
Tidak hanya menawarkan gula batok kualitas satu, Rosita juga menawarkan gula merah biasa yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dari harga gula batok. Tetapi umumnya para pelancong yang datang ke kota Lubuklinggau biasanya membeli gula batok kualitas satu.
"Para pembeli biasanya membeli gula batok atau gula aren khas Lubuklinggau, harganya mulai dari Rp25.000,- hingga Rp30.000,- per kilogram. Ada juga gula merah biasa, harganya lebih murah Rp 20.000,- per kilogram.
Gula Batok Lubuklinggau-Suzan Oktaria
Setiap pengunjung yang datang ke kota Lubuklinggau selalu ingin membawa pulang oleh-oleh khas Lubuklinggau, buah Alpukat dan gula batok.
Kota Lubuklinggau menjadi salah satu destinasi wisata berlibur karena keindahan alamnya. Tempat wisata alam yang terkenal di Lubuklinggau mulai dari Air Terjun Temam hingga Bukit Sulap. Selain itu ada juga tempat wisata buatan seperti wahana Waterboom Temam maupun Kampung Warna Warni.
BACA JUGA:Inilah Ucapan Tahun Baru yang Bikin Ngakak
Untuk menuju Lubuklinggau bisa menggunakan jalur darat dengan menggunakan bus, travel dan kereta api dengan tujuan Palembang-Lubuklinggau. Jika menggunakan kereta api, ada dua pilihan jadwal kereta api tujuan Palembang - Lubuklinggau yakni pukul 09.30 WIB untuk kelas ekonomi dan kelas bisnis atau VIP pukul 20.30 WIB. Perjalanan kereta api ditempuh selama 6 jam 45 menit dengan jarak 330 kilometer.
Selain itu bisa juga memilih jalur udara dengan menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Jakarta - Lubuklinggau dan akan mendarat di Bandara Silampari.
Siap mengeksplore kota Lubuklinggau, pastikan bawa pulang buah alpukat dan gula batok ya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: