Kenalkan Kearifan Lokal Sumsel Lewat Mobil Hias

Kenalkan Kearifan Lokal Sumsel Lewat Mobil Hias

Mobil hias bertema Perahu Jukung mengangkat kearifan lokal Sumatera Selatan hasil kreativitas guru dan murid SMA Negeri 6 Palembang, Minggu (21/5/2023).-Sandy Pratama-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Usai dipakai berkeliling Kota Palembang dan diparkirkan di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, kendaraan hias yang mengikuti karnaval menjadi objek hiburan warga.

Terlihat sejumlah warga yang memanfaatkan kendaraan hias tersebut sebagai objek berswafoto, hingga mengenalkan kearifan lokal Sumatera Selatan kepada buah hatinya.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Zainab warga Sekojo Kota Palembang yang sengaja berkunjung ke Kantor Gubernur Sumsel bersama keluarganya, agar anak-anaknya bisa mengenal budaya Sumatera Selatan lewat kendaraan hias yang ada di momen HUT Sumatera Selatan ke-77 ini.

“Untuk anak-anak kan ini hari libur, nah biar kenal budaya di Sumatera Selatan. Ini kan kebetulan ulang tahun Sumatera Selaran ya biar tahu ini adalah hari ulang tahun Sumatera Selatan pada bulan ini. Yang menarik itu kreativitasnya. Kita lebih mengenal budaya Sumatera Selatan,” ujar Zaenab.

BACA JUGA:Ada 'Harimau Sumatera' Ikut Karnaval Kendaraan Hias HUT Sumsel Ke-77

BACA JUGA:Banyak Spot Baru di Muara Enim Potensial Jadi Tempat Wisata


Zaenab memperkenalkan budaya dan kearifan lokal Sumatera Selatan kepada anaknya melalui beragam penampilan mobil hias HUT Sumsel ke-77, Minggu (21/5/2023).-Sandy Pratama-PALTV

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar mengatakan, pada kegiatan ini SMA Negeri 6 Palembang menjadi salah satu peserta pawai. SMA Negeri 6 Palembang menghadirkan mobil hias bertema kearifan lokal perahu jukung.


Kepala SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar menjelaskan konsep kendaraan hias hasil kreativitas guru dan murid, Minggu (21/5/2023).-Sandy Pratama-PALTV

Perahu jukung sendiri merupakan transportasi dan pengangkut hasil bumi di Sumatera Selatan. Proses pengerjaan menyulap mobil menjadi perahu jukung memakan waktu selama tiga hari, yang dikerjakan oleh guru dibantu siswa.

“Kita mengangkat kearifan lokal. Jadi kearifan lokal, ini perahu jukung yang hilir mudik di Sungai Musi mengangkut hasil bumi, menjadi transportasi masyarakat di Sumatera Selatan. Kita juga menyandingkannya dengan sebuah konsep ‘Sumsel cerdas, Sumsel mandiri pangan’. Mengerjakannya tiga hari, kerja tim kita. Kearifan lokal yang kita angkat ini,” terang Fir Azwar bersemangat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv